Cesar Winugrah (20) warga kampung Dawung, Kedungpane,
Mijen, Semarang,
hanya bisa berbaring selama hidupnya. Sakit di tulang punggung membuat tubuhnya
lumpuh sejak bayi. Selama itu pula Cesar belum pernah mendapat bantuan
dari siapapun.
"Saya sampai curhat ke Bu RT kalau ada bantuan saya minta dikasih
tahu," kata Agustina (53) yang tak lain ibu dari Cesar baru-baru ini.
Bantuan yang menjadi harapannya itu bukan untuknya, tapi anak semata wayangnya
Cesar dan suaminya yang sudah uzur Sukiman (73).
Saat ini, hanya itulah yang menjadi pikirannya. Sebab, untuk memenuhi kehidupan
sehari-hari, ia sangat kesusahan. Baju-baju bekas yang diberi orang-orang
jarang sekali laku. Bahkan, dua minggu terakhir ia belum mempunyai penghasilan
dan hanya mencukupi kehidupannya dengan berutang.
"Selain itu, saya ingin mengirim surat
ke Olga Syahputra, siapa tahu ia mau datang ke sini. Ketemu anak saya, soalnya
Cesar ngefans dengan Olga," katanya.
Ia bercerita, meskipun lumpuh anaknya mempunyai hobi yaitu menonton televisi. Ada dua acara yang tidak
pernah dilewatkannya yaitu sepak bola dan acara Olga Syahputra. Bahkan kalau
malam, saat ada acara televisi dengan Olga di dalamnya, anaknya itu tertawa
sendiri.
Saking sayangnya dengan televisi, tiap kali hujan ia meminta ibunya untuk
segera mematikan televisi. Cesar takut tidak bisa melihat Olga lagi jika tv
rusak karena tersambar petir, karena tahu ibunya tidak bisa membelikan tivi
baru.
Agustina mengucapkan semua itu sembari bercanda sekaligus meneteskan air mata.
Anaknya juga pernah bilang kepadanya, kalau Olga datang pasti akan menangis
melihat keadaannya.
"Cesar kadang-kadang juga bilang, kalau ia minta maaf menjadi orang yang
tidak berguna," ucapnya Lirih.
Di rumah yang hanya berdindingkan kayu itulah Agustin dan keluarganya
bergantung. Bertahun-tahun lalu, keluarganya masih mempunyai rumah. Tapi saat
mengetahui kepala Cesar tidak bisa diangkat pada umur delapan bulan, ia
langsung berusaha mencari alternatif pengobatan untuk anaknya.
Rumah yang sebelumnya di kawasan Banyumanik pun ia jual. Dengan menggendong
Cesar kemana-mana ketika kecil, ia menghabiskan seluruh hartanya untuk usaha
kesembuhan anaknya. Hingga akhirnya ia bertempat di rumah berdindingkan kayu di
tempatnya sekarang, ia belum pernah mendapatkan bantuan sama sekali. Yang
menjadi pikirannya saat ini bukan hanya bantuan secara material, tetapi bantuan
untuk masa depan anaknya.
"Kalau anak saya tidak ada yang merawat mungkin saya mati dengan mata
terbuka tidak bisa menutup mata," ucapnya. (*)
Penulis : Bakti Buwono
Budiastyo || Editor
: M Iwan Al
Kadal ekor bercabang tiga Beberapa hari lalu,
warga Kedungpane, Mijen dihebohkan penemuan hewan Kadal ekornya bercabang tiga.
Temuan aneh itu membuat penasaran warga sekitar.
Awalnya, Sunaryo,
warga RT 03/RW 03 Dawung, Kedungpane, Mijen dikagetkan dengan munculnya di
halaman rumahnya seekor Kadal ekornya bercabang tiga. Dia pun langsung
menangkap Kadal aneh itu, lalu di pelihara Sunaryo.
“Pagi itu waktu
saya sedang menyapu halaman,” kata Sunaryo,
Temuan Kadal aneh
itu membuat warga sekitar penasaran dan ingin melihatnya. Sehingga
sejak ditemukan kadal itu, rumah Sunaryo menjadi ramai dikunjungi orang
mulai dari anak-anak, hingga orang dewasa, silih berganti berdatangan.
Disinggung apakah
Sunaryo berniat melepas kadal tersebut. Namun sampai saat ini belum berniat
menjualnya. “Saya masih ingin merawatnya, tetapi kalau ada yang membutuhkan
akan saya jual,” ungkapnya. (Pol)
Dalam zaman yang sudah dikatakan edan orang kadang sulit untuk mementingkan kehidupan bersama. Yang
ada dalam kehidupan, sebagian besar orang, berusaha untuk memenuhi kepentingan pribadi.
Kalau sudah begitu berbagai macam cara ditempuh tanpa memperdulikan etika,
tatanan, dan akibat yang ditimbulkan, khususnya kepada orang lain. Kadang orang
menjadi tidak mengerti atau pura-pura tidak mengerti atas tindakan tersebut. Namun dari orang yang suka “ngedan” lebih
beruntung yang “eling dan waspodo”. Maka sebagai wong cilik lebih baik ngeli saja tetapi bukan berarti ikut keli.
Sebab jika tidak begitu yang rugi diri sendiri. Tak ada gunanya kita mentang-mentang
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, mengerti atau tahu dimaknai
memaklumi; menyadari; menginsyafi.
Berarti orang yang melakukan perbuatan atau tindakan, apa pun kecilnya dan
bentuknya harus menyadari dan memaklumi tindakannya akan merugikan orang lain
atau tidak. Atau sebaliknya; jika orang lain melakukan sesuatu yang kiranya
tidak sesuai dengan hati dan perasaan kita maka kita pun harus menginsyafi.
Konsekwensinya kata maaf harus didahulukan. Maaf menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia berarti membebaskan seseorang dari hukuman karena suatu kesalahan
(tuntutan, denda dsb). Ujungnya sebenarnya kehidupan ini harus saling nrimo ing pandum dan pasrah
ngallah untuk menumbuhkan keharmonisan hidup dan kehidupan.
Orang dikatakan mengerti berarti memahami dan menerima apa
adanya setiap kekurangan dan kelebihan
baik diri sendiri maupun orang lain. Dalam kehidupan orang yang miskin, orang dapat
dikatakan mengerti berarti tidak pernah
mengeluh terhadap apa yang ditimpakan kepadanya, tidak menyalahkan Tuhan
sebagai sang pencipta dan mampu menjalani dan memahami hidup apa adanya dengan
kesederhanaan dan kesabaran. Semua sebagai ujian agar bekerja keras dan mampu
memahami dibalik kekurangan pasti ada hikmah tersembunyi. Pepatah klasik Allah
memberikan suatu kesukaran pasti ada maksud tertentu, yang manusia tidak
mungkin bisa menduganya. Sebab semua adalah rahasia Allah semata.
Sulit
memang menempatkan hati pada kesabaran dan keikhlasan, jika hal itu masih
dihadapkan dengan kenyataan serba kekurang adaan. Ditambah lagi keadaan suami belum
mendapatkan pekerjaan, sementara
kebutuhan pokok makan dan kebutuhan anak untuk sekolah semakin membebani dan
tidak bias ditunda setiap hari. Jika tidak ada kesabaran maka suamilah menjadi
sasaran, jika pun suami hanya pasrah kepada Allah, maka makian dan hujatan akan
tertuju pada suami bahwa tidak ada gunanya sembahyang siang malam. Sebab
kenyataan tidak bisa mengubah nasib. Dan itu biasanya ditumpahkan seorang
istri, yang kadangkala tidak kuat
menghadapi godaan. Maka muncullah bentuk kesyirikan, penyekutuan Allah. Kadang
orang tidak menyadari semua hidup adalah ujian dan manusia dituntut untuk
mengerti lalu bersabar dan bisa memaafkan kekurangan .
Sementara itu jika kehidupan telah kaya, orang tidak mau
mengerti jati dirinya. Dengan uang dan kedudukannya berbuat apa saja. Ketaatan
dan keadilan hanya diberlakukan untuk orang sebaya atau selevel. Selebihnya menganggap orang lain sebelah mata. Orang mudah
marah terhadap pembantu yang berbuat kesalahan atau sekedar ditimpakan
kesalahan. Majikan tidak mau mengerti dan tidak mau memahami apa yang telah
dilakukan adalah sebuah kesalahan. Dikira dengan memberi gaji bulanan telah
memberikan ketenangan dan bertindak semaunya. Tidakkah ingat juga harta yang telah
didapat ada sebagian milik orang lain. Uang bisa digunakan untuk semaunya. Dengan uang
tidak boleh semena-mena kepada orang lain.
Orang diminta mengerti memang sulit, karena harus memerlukan pemikiran jernih, waktu
khusus, dan kematangan nurani. Sikap dan pengaruh Egoisme harus disingkirkan
jauh-jauh untuk membuang kerunyaman yang lebih jauh. Dalam prinsip jawa “perlu adanya Andap Asoring manah, wani ngalah luhur wekasane.”
Artinya mengalah bukan berarti kalah. Semua demi keluhuran budi dan menjaga ketenteraman dan kedamaian dalam
menjalani kehidupan. Tak ada rasa srei,
drengki, jail, metakil. Semua perbedaan dan kekurangan adalah keindahan
cakrawala yang selalu diisi dan mengisi ruang yang kurang sehingga manusia akan selalu mencari
kesempurnaan hidup demi kebaikan di dunia dan akhirat.
Memang kadang kala kita sudah mencoba untuk mengerti,
tetapi orang tidak mau memahami apa maksud kita yang sangat halus. Orang
seolah-olah sudah kehilangan jati diri dan homo sociusnya. Yang ada adalah homo
homini lupus, merasa orang lain tidak ada gunanya. Jika sudah seperti itu
kehidupan tak ubahnya di rimba raya modern. Orang tidak lagi berpedoman pada
budaya dan justru menghilangkan budaya sendiri demi kebutuhan sesaat dan biar
dicap modern. Dalam menghadapi kehidupan
yang semakin tidak menentu ini, ada baiknya kita merenung, menggali kembali
ajaran-ajaran bijak generasi pendahulu
kita yang mungkin akan sangat berguna bagi kehidupan masyarakat sekarang ini.
Ajaran dalam kitab-kitab tidak hanya diperuntukkan untuk orang Jawa saja,
tetapi bias bermanfaat bagi siapa pun yang ingin mempelajarinya.
KASUS: JASA
PENDIDIKAN NON-FORMAL BIMBINGAN BELAJAR “TEKNOS”
1. AKTOR 1: MACRO ENVIRONMENT (LINGK.EKSTERNAL MAKRO)
a. Kondisi eksternal makro yaitu adanya kemajuan
teknologi seperti skype dan webcam yang memungkinkan hal yang semula oleh banyak orang
dianggap sesuatu mimpi kini menjadi suatu kenyataan. Dengan kedua alat ini,
yaitu skype dan webcam orang dapat berbicara langsung dengan bertatap muka
tanpa harus bertemu fisik walaupun dalam jarak jauh (istilahnya tanpa batas
dalam era globalisasi)
b. Dampaknya
- Perusahaan Teknos
Perusahaan teknos mengaplikasikan dan memanfaatkan webcam ke dalam aktivitas belajar mengajar. Para
murid dalam jarak yang jauh bias
mendapatkan pengajaran dari guru Teknos tanpa harus datang ke lokasi bimbingan
belajar tetapi cukup dari rumah atau di
manapun murid berada.
-Dalam industri digunakan untuk chatting dan
teleconference. Ini sangat efektif tanpa menyediakan tempat, snack, dan
kapanpun bias dilakukan tanpa melalui undangan
-Pasar
Murid-murid yang belajar di
Bimbel Teknos di Jayapura, Banda Aceh, Makasar, dan kota-kota besar lainnya
jika ingin mendapatkan pengajaran dari Guru Teknos di Jakarta , mereka tinggal
berkomunikasi dengan Teknos pusat masalah pelajaran yang dikehendaki kemudian mengaktifkan webcam yang dipunyai, begitu tersambung
maka pembelajaran bias dimulai seperti halnya pembelajaran regular pada
umumnya. Metode pengajaran seperti ini
bakal dikembangkan bukan hanya lintas daerah dan Negara, bahkan lintas
benua.
2. AKTOR 2: PERUSAHAAN BIMBEL TEKNOS (COMPANY)
a. Siapa Pemilik
Bimbel teknos ?
Pemilik perusahaan Bimbel Teknos
adalah Gusti Bagia Mulyadi berdiri sejak
1998 tetapi sampai tahun 2010
mengalami kevakuman (12 tahun)
akibat krisis moneter di
Indonesia. Baru tahun 2010 Bimbel teknos
melakukan upaya mencari inovasi baru guna mengejar ketertinggalan. Salahsatunya
adalah menggunakan media skype dan webcam.
b. Aset Bimbel Teknos mempunyai 230
cabang dengan murid per cabang 100-200 orang dan 30 % telah mengaplikasikan webcam.
c. Kemampuan racikan pemasaran dalam melayani pelanggan, teknos membuka cabang dan mengaplikasikan webcam berdasarkan permintaan, belum dibuka secara regular. Para murid bebas
memilih guru Teknos di Jakarta dan guru
teknos di Jakarta
(pusat ) akan mengajarinya melalui
webcam sepanjang waktu tanpa datang ke tempat teknos di pusat. Atau bisa juga
murid belajar dengan bimbel Teknos di daerah.
d. Kapabilitas dinamis Bimbel Teknos terus
akan menambah deferensiasi dari pada kompetitornya. Selain itu terus mencari inovasi baru dalam pembelajarannya untuk mengejar
ketertinggalan akibat krisis moneter 12 tahun yang lalu.
e. Apakah
Aset dan kapabilitas mengandung diferensiasi ? “Ya” karena dengan
cabang-cabang yang ada maka Bimbel Teknos akan semakin terkenal. Cabangnya
tidak hanya 130 saja tetapi lebih dari
itu. Cabang pun tidak atas permintaan tetapi lebih karena deferensiasi dan nantinya pemakaian webcam bias mencapai
100 %.
Dengan adanya cabang-cabang yang
banyak maka siswa yang ditangani
maksimal 40 sehingga hasilnya bias maksimal.
f. Bimbel Teknos dapat dijadikan sebagai
kompetensi utama dalam meraih keunggulan
karena dalam era globalisasi dan teknologi ini orang dituntut serba
cepat dalam segala hal. Dengan media webcam tentu siswa langsung dapat
mendapatkan bimbingan dari pagi sampai malam (jam malam belajar). Sehingga
siswa tidak terpancang oleh ruang dan waktu belajarnya.
g. Tawar manfaat bimbel Teknos adalah:
- Murid dapat memilih guru Teknos di
Pusat (Jakarta)
- Murid melalui webcam dapat bertatap
muka secara langsung tanpa bertemu fisik
- Murid dalam belajar tidak perlu
susah-susah datang ke lokasi, mereka dapat
bertemu secara virtual
-Para investor
yang berminat join dengan teknos cukup
dengan uang 40-90 juta
lebih murah dari harga waralaba teknos 150
juta.
h. Racikan
bauran Teknos
1. Promosi BTL, Bimbel Teknos
mendukung TRY OUT UN di Istora Senayan
dan TRY OUT Online bersama PT Telkom
2. Promosi ATL , Bimbel Teknos beriklan di
media massa dan
elektronik. Yang paling sering face book dan website. Iklan teknos di sebelah
kanan layer facebook. Begitu mengeklik ikon teknos si user langsung diarahkan ke website teknos.
3. Yang
dipakai brand Ambassador TEKNOS tidak seperti pemain lain yang menggunakan
public figure seorang artis. Pada Bimbel
Teknos justru menggunakan figure
dari pendiri teknos dengan latar belakang bangunan kampus terfavorit di negeri ini seperti
Kampus UGM, UI dan ITB. Alasannya siswa setelah lulus SMU akan bercita-cita bias masuk dan kuliah di Universitas favorit
tersebut. Dan dengan public figure pendiri teknos, siswa tentunya dapat
langsung berhadapan dengan orangnya dan dapat meresakan dan menilai
kecerdasarnya. Sementara jika memakai public figure artis belum tentu si artis
ini belajar di bimbel tersebut. Atau para siswa belum tentu dapat bertatap muka
melalui webcam. Itu artinya artis itu sebagai model pembohongan atau memilih
kucing dalam karung.
4. Yang dilakukan Teknos dalam membangun
Relationship Marketing
- membangun relationship dengan orang-orang
pemerintahan sehingga bimbel Teknos mendapat subsidi terutama dalam waralaba
- Menggunakan facebook dan website sehingga
dengan iklan yang dipasang disebelah
kanan tempat berbagai iklan produk muncul. Begitu user mengklik langsung
diarahkan ke website Teknos sehingga akan diperoleh informasi teknos dan
konten yang menarik.
-
memberikan keringan bagi invertos yang akan join dalam waralaba. Semula
harganya 150 juta sekarang cukup 40-90 juta tergantung paket waralaba yang
diambil.
3.AKTOR
3: INDUSTRI
Bimbel yang dapat menjadi pesaing Bimbel TEKNOS adalah:
a. PRIMAGAMA
karena sudah lama berdiri dan hampir semua kota kecamatan di kabupaten/kota madia sudah ada cabangnya. Kelas bimbelnya
bermacam-macam. Ada
kelas Pengayaan, Kelas Remidial, Kelas Olympiade. Disamping itu dikembangkan
potensi siswa berdasarkan sidik jarinya. Dan ini satu-satunya di Indonesia.
b.IPIEM berdiri di kota
pelajar Yogyakarta dan telah mempunyai banyak
cabang di kota-kota besar
c. NEUTRON juga
telah membuka banyak cabang dan merupakan bimbel yang berdiri sejak lama
d.NEW
Concept merupakan bimbel yang memadukan
bahasa Inggris dengan materi pelajaran
dan siswanya sering diajak langsung berhadapan dengan turis asing.
e.Ganeca
Operation, yang telah berdiri lama di Bandung dan telah mempunyai banyak cabang
di kota-kota besar.
4. AKTOR 4: MEMAHAMI PASAR
a. Target pasar Bimbel Teknos adalah semua
siswa baik SD, SMP, dan SMU/ SMK.
Namun yang lebih utama Siswa
kelas IX untuk SMP yang akan menghadapi Ujian dan siswa kelas 12 yang akan
ujian Nasional dan sekaligus masuk perguruan tinggi. Disamping itu juga para
investor untuk menanamkan saham dan orang pemerintahan agar mendapat subsidi.
b. Luas cakupan bimbel Teknos tidak hanya lintas
daerah atau Negara, tetapi juga lintas benua
c.
Perilaku target pasar ini belum sepenuhnya tercapai karena bimbel teknos baru membuka
130 cabang berdasarkan permintaan dengan
30 % baru memakai webcam.
d. Manfaat yang mereka cari dari bimbel
1. dapat meningkatkan prestasi belajar
2.
dapat membantu jika ada PR dari sekolah
3.
dapat membantu dalam mempelajari
pelajaran di sekolah formal
4.
belajarnya menjadi terpogram
5.
dapat membantu memasuki jenjang ke sekolah yang lebih tinggi dan favorit
dan siswa SMU dapat masuk ke universitas
ternama
e.
Apakah manfaat carian telah sesuai dengan tawaran manfaatnya?
Secara umum telah sesuai karena
berdasarkan informasi bimbel
bersangkutan biasanya dicantumkan daftar siswa mereka yang telah lulus dengan
nilai terbaik dan masuk sekolah favorit dan universitas ternama; bimbel telah
terbukti membntu siswa dalam belajar sehingga siswa dapat memilih paket yang
ditawarkan
5. NILAI/
VALUE
-Siswa tidak
gagap dalam teknologi
-Siswa tidak datang ke lokasi
-Siswa dapat bertatap muka tanpa berhadapan fisik
-Siswa dari daerah, pulau lain, Negara lain, dan benua
lain dapat meminta diajari dari guru di Jakarta.
-Perusahaan dan pemerintah dapat melakukan chatting dan
teleconference setiap saat tanpa
terbatas ruang dan waktu
Dalam era globalisasi sekarang ini begitu mudahnya dan
cepatnya suatu berita yang terjadi di seberang pulau yang jauh bisa didengar
dan dilihat melalui tayangan Televisi, baik berita hiburan maupun kasus menonjol di bidang kriminal seperti pembunuhan terorisme dan pembunuhan.
Sering reporter mencari berita tentang masa-masa sekolah tokoh-tokoh tersebut.
Alhasil, pihak sekolah kadang kesulitan membuka tabir murid mereka dengan
membuka buku induk.
Di dunia pendidikan sekarang ini sudah dibangun system
informasi tentang data siswa secara
nasional dengan diterbitkan Nomor Induk Siswa Nasional sehingga di suatu sekolah dapat diketahui berapa
jumlah siswanya. Sayangnya, informasi itu hanya sebatas di situ. Ketika siswa
telah lulus maka tidak ter up date lagi. Hanya siswa yang melanjutkan ke
sekolah yang lebih atas dapat terdeteksi
karena menggunakan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) sementara yang putus sekolah tidak bisa terdeteksi.
Oleh
karena itu, system manajemen perlu dibangun. Selama ini pemerintah hanya meminta
daftar nominasi peserta Ujian Nasional. Sementara data lengkap hanya di pihak
sekolah yang disebut buku induk. Buku
Induk yang memuat data siswa dari kelas 1 sampai kelas 6 di jenjang SD dan
kelas 7 sampai kelas 9 di tingkat SLTP, serta kelas 10 sampai kelas kelas 12
untuk tingkat SMA/SMK hanya ditulis manual. Data-data tersebut berisi biodata
tentang siswa; tahun berapa masuk ke sekolah; dan nilai-nilai. Lengkap juga
dengan catatan jika anak itu drop out.
Buku
induk tersebut hanya dokumen mati yang akan berguna jika suatu saat dibuka
karena suatu masalah. Pengguna harus datang ke sekolah dan bertanya angkatan ke
berapa?. Tapi bagaimana jadinya jika seorang siswa sudah lulus puluhan tahun
dan dengan tenaga administrasi yang
telah mengalami pergantian ? lalu buku
itupun tidak lagi sempurna atau utuh karena suatu sebab? Padahal misalnya pihak
kepolisian akan kros cek tentang pelaku terorisme. Tentu saja akan kesulitan
dan banyak kendala.
Sudah
saatnya pihak sekolah membangun sistem informasi pada buku induk yang dapat
diakses semua pihak, baik alumni, siswa sendiri, orang tua, tentang siswa yang
berada di sekolah. Dengan kemajuan teknologi, data-data siswa di buku induk
yang ditulis tangan dapat berdampingan dengan menggunakan system informasi
manajemen.Hal ini untuk membantu mendapatkan data secara cepat dan akurat. Data siswa yang banyak dan selalu bertambah
membutuhkan pengelolaan yang tepat. SIM memiliki kemampuan untuk membantu
mengambil keputusan dan juga menyediakan informasi bagi pengguna data dan
informasi kependidikan tanpa harus berganti buku dan dipandang lebih praktis.
Keberadaan sistem informasi manajemen yang terintegrasi dengan baik disertai
dengan dukungan sistem komputer akan sangat membantu pengelolaan data buku
induk siswa.
Disamping
itu kesiapan dari sistem pengelola data maka orang yang membangun struktur
sistem informasi ini harus benar-benar mengerti kebutuhan pengguna data
tersebut karena informasi dunia pendidikan memiliki karakteristik data yang
sangat beragam, seperti dalam satu semester kadang ada anak yang masuk/pindah
dari sekolah lain di kelas 8 SMP (misalnya) praktis nilai untuk kelas 7 tidak
ada karena berada di sekolah lain dan sekolah lain yang mempertanggungjawabkan.
Di samping itu jumlah kelas dan mata pelajaran kadang berubah. Maka data-data itu
menjadi dinamis dan kompleks dalam
pemilahannya serta harus diperhatikan masalah keakuratan atau kebenaran
datanya. Kegunaan dari setiap data juga harus diperhatikan berdasarkan segmen
pasar penggunanya.
Secara
umum teknologi informasi akan sangat bermanfaat dalam penyajian informasi yang
cepat, mudah dan akurat yang sangat dibutuhkan oleh pemerintah, alumni, orang
tua dan sekolah sendiri. Salah satu dari sekian banyak teknologi informasi yang
bermanfaat dan dapat diakses dengan mudah dari manapun adalah internet.
Internet menghubungkan sejumlah komputer menjadi suatu jaringan komputer.
Hubungan antara komputer ini dapat melalui jaringan telepon biasa, atau
jaringan digital khusus, sehingga dengan keberadaan jaringan telepon yang dapat
menghubungkan lokasi-lokasi yang berbeda seberapapun jauhnya, maka dengan
komputer yang tersambung ke jaringan komputer kita dapat mengakses data dari
lokasi yang berjauhan. Dengan keberadaan internet, pengguna dapat meminta
informasi pariwisata untuk suatu daerah dengan hanya mengetikkan nama lokasi
alamat internet.
Keuntungan
penggunaan internet adalah ketersediaan selama 24 jam, tidak mengenal lelah
serta adanya jaminan privasi. Pencarian informasi yang sangat cepat dan mudah
dapat dilakukan dengan fasilitas search
engine, serta adanya direktori internet secara online. Dengan sekian banyak
fasilitas, tentunya informasi khususnya tentang siswa akan dapat diakses dan disebarluaskan dengan
sangat cepat dibandingkan dengan mencari buku induk. Misalnya seorang alumni
membutuhkan data teman-temanya dua angkatan untuk mengadakan reuni. Tentunya dengan
cara mengetik nama sekolah, angkatan lulus atau angkatan masuk akan diperoleh
data nama-nama siswa. Sekalipun pengaksesan data dilakukan di luar negeri.
Dari
pihak pemerintah pun dapat mengetahui secara cepat dan tepat jumlah anak yang
sekolah dan drop out karena dengan
teknologi internet jelas data siswa tiap bulan akan dapat dipantau. Di samping
itu pemerintah dapat melakukan pemetaan penyebaran jumlah anak yang sekolah.
Atau istilahnya pemerintah dapat mengetahui sekolah
gemuk atau sekolah kurus sehingga
bantuan tidak salah masuk dan tidak ada lagi sekolah yang bangunanya sampai
ambruk.
Sistem
informasi ini juga dapat dikembangkan dengan akses perkembangan nilai anak.
Orang tua dari rumah dapat mengakses situs sekolah tentang hasil belajarnya putranya. Jika ada
penurunan nilai, maka orang tua dapat mengambil langkah-langkah pembelajaran anak. Secara komulatif dapat memprediksi nilai raport anak. Jika perlu dan ada persetujuan nilai raport
tidak perlu dicetak tetapi cukup ditayangkan melalui internet. Langkah ini
tentu tidak mempertimbangkan atau
mengesampingkan nilai akhlak dan kepribadian
sebagai ciri karakter yang ingin dibangun dalam dunia pendidikan. Namun
setidaknya dalam batasan nilai siswa ditayangkan melalui internet akan meberi
motivasi bagi siswa dan orang tua.
Ide-ide
di atas membutuhkan pemikiran karena selama ini tidak semua orang tua
siswa paham internet. Tapi paling tidak
putranya yang di sekolah sudah diajari internet dapat mengakses nilainya setiap
saat dan dilaporkan ke orang tua dengan kejujuran. Dan pihak sekolah dalam hal
ini, tidaklah terlalu sulit karena
hampir sekolah sekarang di tingkat SMP, SLTA sudah mempunyai situs internt
tentang sekolahnya. ***
.
iC � t i ps s or
pariwisata yang telah memanfaatkan internet untuk melayani pelanggannya masih
sangat sedikit. Apalagi obyek-obyek yang belum berskala internasional. Paling-paling kontak hanya
melaui person itupun melaui jasa operator.
Oleh
karena itu, tampilan kepariwisataan yang
sudah tersedia saat ini, tidak banyak bermanfaat bagi wisatawan, karena yang
ditampilkan bukanlah yang dibutuhkan, terlalu umum atau bahkan tidak akurat
karena ditampilkan ketika wisatawan sudah berada di tempat. Misalnya jika kita
ke obyek candi atau kebun binatang, data kepariwisataan ditulis dalam sebuah
baliho atau papan pengumumannya. Bahkan yang paling menyedihkan seperti pernah
dilansir TV swasta nasional, obyek wisata bledug Kuwu di Purwodadi , Grobogan
Jawa Tengah papan namanya tidak utuh lagi dan pagar pembatas sudah miring.
Sebenarnya
data yang dibutuhkan wisatawan adalah profil obyek yang akan dikunjungi. Hal
ini tentu menjadi tantangan bagi seorang ahli Teknologi Informasi dalam
menyiapkan struktur basis data pariwisata yang akan dibangun supaya
pemanfaatannya optimal. Secara garis besar struktur basis datanya harus sangat
fleksibel untuk mengakomodasi sifat dinamis dari data pariwisata. Disamping itu
pemerintah sebagai pengambil kebijaksanaan dan dunia perhotelan sebagai sarana
penunjang harus mendukung langkah ini
demi kesernergisan untuk menunjang pariwisata. Apapun gencarnya
pemerintah dengan semboyan “visit to
Jateng” misalnya’ tanpa data akurat tentang dunia pariwisata dan penunjang
hanyalah isapan jempol.
Untuk mewujudkan sistem informasi
pariwisata berbasis internet memang tidak begitu mudah seperti yang serba
instant. Data-data yang dibangun perlu kelanjutan dan sumber daya manusia yang
tidak gagap teknologi. Perangkat keras dan perangkat lunak harus tersedia dan
membutuhkan biaya. Biaya ini bukan hanya dari segi pembelian perangkat keras
dan perangkat lunak, tetapi juga biaya penyiapan informasi pariwisata yang
tepat dan relevan. Setelah penyiapan dilakukan, juga diperlukan biaya untuk
pemeliharaan, mengingat data pariwisata sangat dinamis sehingga membutuhkan
penanganan yang seksama. Kebutuhan perangkat lunak lebih mudah diperoleh
asalkan biayanya tersedia.
Kebutuhan untuk menyiapkan data
pariwisata seperti di atas yang harus dapat disimpan secara baik bukan
pekerjaan yang mudah. Hal ini disebabkan masih sulitnya mencari data pariwisata
yang akurat serta langkanya ahli pariwisata. Kita tidak dapat mengisi suatu
informasi pariwisata dengan data pariwisata yang seadanya atau asal-asalan.
Selain itu untuk dapat melakukan interaksi dengan internet tentunya diperlukan
sarana perangkat keras yang memadai dan jaringan komputernya.
Kendala lain adalah sosial budaya
terutama bagi bangsa Indonesia yang kadang mainsetnya tidak mau berubah. Mereka
tidak mau bersusah payah mencari informasi tentang kepariwisataan. Mereka
umumnya datang berombongan sehingga ikut saja dengan paket yang ditawarkan.
Atau di sisi lain karena sebagian besar masyarakat di Indonesia masih belum
bisa menggunakan menggunakan internet. Dunia internet masih dipandang untuk
golongan terpelajar atau kawula muda atau orang kantoran. Padahal dunia
internet akan diperoleh bermacam informasi tentang keinginan kita @
Seiring dengan padatnya aktivitas manusia karena rutinitas
kerja maka kebutuhan untuk mencari tempat refresing semakin dibutuhkan. Tempat
refresing atau berlibur bukanlah swalayan, hotel, atau keramaian kota. Tujuan yang dicari
adalah tempat yang natural, alami, alam, yang bisa membuang kejenuhan karena
(terutama pebisnis) hampir 24 jam waktunya digunakan untuk duduk dikantor
dengan segudang pekerjaan atau berkas kertas-kertas. Tak heran waktu libur akan
sangat bermanfaat dan kadang ekstremnya tidak
boleh diganggu karena ingin bersama keluarga membangun kemesraan sambil membuang penat.
Untuk mencukupi
kebutuhan mereka diperlukan informasi tentang tujuan wisata, obyek wisata yang menarik,
sarana yang tersedia seperti transportasi untuk mencapai daerah tujuan wisata,
produk wisata yang diminati dan lain sebagainya. Untuk memperoleh informasi
tersebut wisatawan sering mengalami kesulitan karena tidak mengetahui dimana
dan pada siapa harus meminta informasi. Singkatnya kebutuhan informasi di
bidang pariwisata meningkat dan perlu disiapkan dengan rapi dan terstruktur
agar dapat diakses dengan mudah.
Selama ini obyek-obyek wisata di Jawa Tengah hanyalah Candi
Borobudur, Lawang Sewu, Gedong Songo dan lain sebagainya. Padahal yang
dibutuhkan wisatawan kadang bukan ketenarannya, karena mereka biasanya sudah sering mengunjungi tetapi yang diutamakan biasanya bagaimana bisa
membangun keakraban dengan anak-anak mereka. Maka obyek wisata yang mereka cari bukanlah yang
jaraknya jauh atau prestise tetapi
justru yang bisa membangkitkan kegembiraan dan keceriaan anak-anak
mereka. Obyek tersebut semacam permainan/wahana air atau kebun binatang. Namun
informasi tersebut kadang kurang lengkap
dan akurat. Misalnya fasilitas kuliner, belanja, dan penginapan.
Selain kebutuhan wisatawan akan informasi yang lengkap,
akurat dan mudah didapat, maka pihak lain yang juga membutuhkan data dan
informasi tersebut adalah pihak pengelola industri pariwisata dan pemerintah
sebagai pihak pengambil keputusan dan penentu kebijakan di bidang pariwisata. Namun
penekanan kebutuhan data dan informasi bagi masing-masing pihak berbeda. Jika
bagi wisatawan adalah untuk memudahkan mereka menentukan rencana perjalanan
wisatanya sementara bagi industri pariwisata dan pemerintah, adanya sistem
informasi yang baik sangat membantu mereka untuk tujuan pengambilan keputusan. Suatu Sistem Informasi Manajemen
dapat membantu kedua pihak terakhir.
Selama
ini pariwisata di beberapa daerah di Jawa Tengah jika dibandingkan dengan
Provinsi Yogyakarta atau provinsi Jawa
Barat begitu terpuruk. Lihat saja
bagaimana buruknya kondisi Maerokoco (miniaturnya Jawa Tengah); obyek wisata
Pantai Marina di Tanjung Emas. Kita pun dapat menilai dari saat-saat liburan
sekolah. Bus-bus pariwisata tak sepadat ketika masuk ke kedua provinsi
tersebut. Padahal Semarang misalnya,
mempunyai Lawang Sewu, Kota Semarang Lama, musium Roggowarsito, Sam poo Kong,
Masjid Agung Jateng, Gereja Blenduk, Vihara watu Gong dan sebagainya.
Sejalan
dengan keinginan pemerintah khususnya pemerintah kotaSemarang dan
pemerintah Provinsi jawa Tengah untuk memajukan industri pariwisata maka
tentunya ada keinginan besar untuk menata informasi data pariwisata
sebaik-baiknya agar masyarakat yang membutuhkan dapat memperoleh informasi dengan
cepat, akurat dan dapat disebarluaskan dengan mudah pula.
Ada
berbagai cara untuk menyebar luaskan informasi misalnya dari mulut ke mulut, radio, surat kabar, televisi dan brosur Namun, informasi tersebut kelemahannya tidak
bisa di akses setiap saat atau setiap waktu saat dibutuhkan. Secara umum SIM
merupakan kebutuhan setiap organisasi. Hal ini disebabkan karena data yang
disimpan suatu organisasi harus selalu diperbarui dan ditambah, sehingga
keberadaannya dapat membantu memberikan keputusan dengan cepat. Untuk bidang
pariwisata maka SIM dapat digunakan
untuk mengelola data yang dapat dimanfaatkan oleh wisatawan, industri
pariwisata maupun pemerintah. Data pariwisata yang banyak dan selalu
bertambah membutuhkan pengelolaan yang tepat. SIM memiliki kemampuan untuk
membantu mengambil keputusan dan juga menyediakan informasi bagi pengguna data
dan informasi pariwisata. Keberadaan sistem informasi manajemen yang terintegrasi
dengan baik disertai dengan dukungan sistem komputer akan sangat membantu
pengelolaan data pariwisata.
Disamping
kesiapan dari sistem pengelola data maka orang yang membangun struktur sistem
informasi ini harus benar-benar mengerti kebutuhan pengguna data tersebut
karena informasi pariwisata memiliki karakteristik data yang sangat beragam,
seperti obyek dan daya tarik, data hotel, data sarana transportasi dan
data-data faislitas lain, hingga ke data statistik seperti jumlah wisatawan dan
pemandu wisatanya, perlu dikelola secara terintegrasi. Data-data ini juga
sangat dinamis, sehingga kompleks dalam pemilahannya serta harus diperhatikan
masalah keakuratan atau kebenaran datanya. Kegunaan dari setiap data juga harus
diperhatikan berdasarkan segmen pasar penggunanya.
Dari
sekian banyak teknologi informasi seperti di atas yang dapat diakses dengan
mudah dan cepat adalah internet. Dengan
keberadaan internet, pengguna dapat meminta informasi pariwisata untuk suatu
daerah dengan hanya mengetikkan nama lokasi alamat internet. Lalu pengguna
dapat memilih obyek wisata sesuai kebutuhan dan keinginan yang mungkin bisa
berubah setiap saat, Misalnya pengguna sebenarnya ingin ke lokasi X tetapi ketika mengakses jumlah pengunjung
sudah begitu padat. Padahal yang diinginkan adalah ketenangan dan kepuasan,
maka sang pengguna dapat mengakses lagi obyek yang pengunjungnya tidak begitu
banyak sehingga dapat enjoy dan
betul-betul menikmati liburan bersama keluarga..
Selain
sebagai media penyedia informasi internet juga dapat memudahkan wisatawan untuk
berinteraksi dengan operator pariwisata yang dikehendakinya. Antara lain untuk
kepentingan pemesanan kamar hotel, tiket perjalanan, tiket pertunjukan dan
mengakses segala kebutuhan informasi pariwisata lainnya sehingga sangat
memudahkan dan menghemat biaya serta menghemat waktu karena tidak perlu pergi
sendiri ke tempat penjualannya. Walaupun demikian, sampai saat ini operator
pariwisata yang telah memanfaatkan internet untuk melayani pelanggannya masih
sangat sedikit. Apalagi obyek-obyek yang belum berskala internasional. Paling-paling kontak hanya
melaui person itupun melaui jasa operator.
Oleh
karena itu, tampilan kepariwisataan yang
sudah tersedia saat ini, tidak banyak bermanfaat bagi wisatawan, karena yang
ditampilkan bukanlah yang dibutuhkan, terlalu umum atau bahkan tidak akurat
karena ditampilkan ketika wisatawan sudah berada di tempat. Misalnya jika kita
ke obyek candi atau kebun binatang, data kepariwisataan ditulis dalam sebuah
baliho atau papan pengumumannya. Bahkan yang paling menyedihkan seperti pernah
dilansir TV swasta nasional, obyek wisata bledug Kuwu di Purwodadi , Grobogan
Jawa Tengah papan namanya tidak utuh lagi dan pagar pembatas sudah miring.
Sebenarnya
data yang dibutuhkan wisatawan adalah profil obyek yang akan dikunjungi. Hal
ini tentu menjadi tantangan bagi seorang ahli Teknologi Informasi dalam
menyiapkan struktur basis data pariwisata yang akan dibangun supaya
pemanfaatannya optimal. Secara garis besar struktur basis datanya harus sangat
fleksibel untuk mengakomodasi sifat dinamis dari data pariwisata. Disamping itu
pemerintah sebagai pengambil kebijaksanaan dan dunia perhotelan sebagai sarana
penunjang harus mendukung langkah ini
demi kesernergisan untuk menunjang pariwisata. Apapun gencarnya
pemerintah dengan semboyan “visit to
Jateng” misalnya’ tanpa data akurat tentang dunia pariwisata dan penunjang
hanyalah isapan jempol.
Untuk mewujudkan sistem informasi
pariwisata berbasis internet memang tidak begitu mudah seperti yang serba
instant. Data-data yang dibangun perlu kelanjutan dan sumber daya manusia yang
tidak gagap teknologi. Perangkat keras dan perangkat lunak harus tersedia dan
membutuhkan biaya. Biaya ini bukan hanya dari segi pembelian perangkat keras
dan perangkat lunak, tetapi juga biaya penyiapan informasi pariwisata yang
tepat dan relevan. Setelah penyiapan dilakukan, juga diperlukan biaya untuk
pemeliharaan, mengingat data pariwisata sangat dinamis sehingga membutuhkan
penanganan yang seksama. Kebutuhan perangkat lunak lebih mudah diperoleh
asalkan biayanya tersedia.
Kebutuhan untuk menyiapkan data
pariwisata seperti di atas yang harus dapat disimpan secara baik bukan
pekerjaan yang mudah. Hal ini disebabkan masih sulitnya mencari data pariwisata
yang akurat serta langkanya ahli pariwisata. Kita tidak dapat mengisi suatu
informasi pariwisata dengan data pariwisata yang seadanya atau asal-asalan.
Selain itu untuk dapat melakukan interaksi dengan internet tentunya diperlukan
sarana perangkat keras yang memadai dan jaringan komputernya.
Kendala lain adalah sosial budaya
terutama bagi bangsa Indonesia yang kadang mainsetnya tidak mau berubah. Mereka
tidak mau bersusah payah mencari informasi tentang kepariwisataan. Mereka
umumnya datang berombongan sehingga ikut saja dengan paket yang ditawarkan.
Atau di sisi lain karena sebagian besar masyarakat di Indonesia masih belum
bisa menggunakan menggunakan internet. Dunia internet masih dipandang untuk
golongan terpelajar atau kawula muda atau orang kantoran. Padahal dunia
internet akan diperoleh bermacam informasi tentang keinginan kita @
Sistem adalah merupakan sekumpulan elemen-elemen yang saling
berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Informasi
adalah data yang telah diolah sehingga dapat bermanfaat bagi penggunanya.
Sehingga sistem informasi manajemen dapat diartikan sebagai suatu sistem
informasi yang berbasis computer yang menyediakan informasi bagi beberapa
pemakai dengan kebutuhan yang serupa.
Dewasa ini banyak kita jumpai penerapan sistem informasi
dalam kehidupan sehari-hari seperti bisnis, rumahsakit, pemerintahan, kegiatan
usaha swasta, pendidikan dll. Banyak sekali manfaat dari pelajaran Teknologi
Informasi dan Komunikasi. Teknologi
Informasi dan Komunikasi yang perkembangannya begitu cepat secara tidak
langsung mengharuskan manusia untuk menggunakannya dalam segala aktivitasnya.
Beberapa penerapan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi antara lain dalam
perusahaan, dunia bisnis, sektor perbankan, pendidikan, dan kesehatan.
Dalam dunia pendidikan khususnya SD, SMP, dan SLTA belum sepenuhnya
memanfatkan Sistem Informasi Managemen secara maksimal. Padahal teknologi
informasi sangatlah mendukung untuk meningkatkan kualitas pemebelajaran .
Kegiatan dalam lingkungn sekolah, terutama dalam kegiatan belajar mengajar,
sistem informasi manajemen semakin berkembang dan tentu harus didukung teknologi
yang semakin maju pula. Sekolah yang belum menerapkan SIM bisa dikatakan
sekolah yang “gagap iptek”, karena
sekarang semua kegiatan sekolah lebih menguntungkan bila menggunakan SIM.
Pada sistem penerimaan siswa baru, SIM dibutuhkan untuk memudahkan calon
siswa untuk mendaftar ke sekolah tersebut, misalkan lewat sistem online. Demikian
juga para orang tua dapat memantau dengan NEM sekian posisi anaknya di mana
dalam level “aman” atau tidak sehingga orang tua dapat memutuskan putranya dapat berharap di sekolah tertentu atau tidak.
Sementara pihak sekolah dengan mudah menyimpan data calon siswa untuk
diolah lebih lanjut dalam database. Memudahkan semua pihak untuk berinteraksi,
misalnya pihak sekolah dapat memberikan informasi kepada calon siswa/masyarakat
yaitu mengakses informasi tersebut dengan mudah. Segala informasi yang
dibutuhkan oleh masyarat dapat dengan mudah diperoleh tanpa harus datang langsung,
dan cukup di belakang meja komputer dan online.
Pemanfaatan SIM dalam bentuk lain misalnya
pemanfaatan blog, jejaring sosial menjadikan siswa kreatif dalam mempersiapkan diri kita untuk
bersaing di dunia global. Dengan e-mail, siswa bisa mengirimkan tugas yang
diberikan oleh guru tanpa harus bertatap muka langsung. Dan dengan menjelajah
internet, siswa akan tahu banyak hal yang bisa di dapat melalui internet
seperti mencari artikel yang berkaitan dengan mata pelajaran di sekolah. Ini
semua sangat menunjang sekali terhadap proses belajar di sekolah.
Sementara itu website yang dibuat
sekolah akan memberikan layanan
informasi bagi komunitas sekolah seperti guru, siswa, staf, pimpinan, orang
tua, alumni dan masyarakat pada umumnya. Dampak lain memberikan nilai tambah
bagi profil sekolah sehingga bisa meningkatkan daya saing yang lebih baik.
Pengembangan SIM Sekolah ini dengan aplikasi berbasis web ini memiliki
keunggulan-keunggulan diantaranya :
a.Berbahasa
Indonesia, hal ini untuk memudahkan pengguna dalam mengoperasionalkan SIM
Sekolah.
b.Jumlah
pengguna tidak dibatasi, karena sistemnya menggunakan basis web sehingga siapa
saja yang terhubung ke jaringan server SIM Sekolah bisa mengakses melalui
browser
c.Memiliki
fitur backup database secara manual dan otomatis, sehingga keamanan data bisa
lebih terjamin
d.Pengaturan
Menu yang user-friendly sesuai dengan hak akses masing-masing pengguna sehingga
memberikan kemudahan dalam menggunakannya
e.Menghasilkan
laporan-laporan yang berguna bagi pengambilan keputusan dan perencanaan, baik
laporan bersifat khusus maupun umum.
Dari tujuan
dan keunggulan yang dicanangkan diatas, maka SIM Sekolah dibagi menjadi beberpa
hal yaitu :
1.Sistem
Informasi Profil (Portal Sekolah) : yang nantinya akan berisi Profil Sekolah,
Visi, Misi, Fasilitas, program-program, Berita/Artikel, kegiatan/agenda,
informasi kesiswaan, forum, galeri foto, dan buku tamu.
2.Sistem
Informasi Personalia : yang berisi Data Guru dan Staf untuk mengelola informasi
penting tentang tenaga pengajar maupun staf yang terdaftar di sekolah, seperti
biodata, pangkat, jabatan, alamat, status bekerja, jam kerja, riwayat
pendidikan, riwayat karir, riwayat pelatihan, tingkat kehadiran, info gaji dan
lain-lain.
3.Sistem Informasi
Sarana dan Prasarana : berisi mengenai Manajemen Aset sekolah mulai dari
penomoran aset, lokasi aset, penggunaan aset dan jumlah aset.
4.Sistem
Informasi Keuangan : akan berisi data pembayaran biaya pendidikan siswa,
seperti SPP, uang pembangunan, dan biaya-biaya lain. Data pembayaran tersebut
akan ditampilkan dalam format laporan yang akan memudahkan pihak sekolah dalam
melakukan pemeriksaan dan evaluasi.
5.Sistem
Informasi Siswa : akan berisi data Penerimaan Siswa Baru, Biodata siswa, Pengelolaan
Kenaikan Kelas Siswa (manual maupun otomatis), Pengelolaan Kelulusan/Alumni,
Pencetakan Kartu Siswa, dan Pengelolaan Kedisiplinan Siswa.
6.Sistem
Informasi Akademik : berisi Pengelolaan Kurikulum, Penjadwalan Satuan
Pengajaran, Pengelolaan Nilai Akademik Siswa dan Laporan Hasil Studi Siswa, dan
Presensi Siswa dalam kegiatan PBM.
7. Sistem
Informasi Perpustakaan : berisi Pengelolaan buku, Pengelolaan anggota,
Transaksi peminjaman dan pengembalian buku, dan Manajemen Arsip Digital.
8.Sistem
E-Learning : berisi Proses pendidikan menggunakan sistem online maupun intranet
bagi siswa dan guru berupa modul sekolah, tanya-jawab, kuis online, maupun
tugas-tugas.
KESIMPULAN
Dari pembahasan makalah diatas dapat kami simpulkan beberapa hal seperti
dibawah ini :
Ø Bahwa
sekolah juga harus mempunyai SIM agar tidak ketinggalan jaman.
Ø Bahwa
sekolah yang dikatakan maju Iptek adalah
sekolah yang menerapkan SIM dalam setiap kegiatan untuk memajukan sekolahnya.
ØBahwa TIK sudah
diajarkan di sekolah maka perlu dimanfaatkan dan siswa harus aktif, kreatif
Anita menggeliat malas menuju ruang tamu. Bibik Ijah pembantunya, telah memegang moncong pesawat telepon dan begitu melihat Nona rumah alisnya naik. Anita paham pasti suara dari seberang sana tertuju untuk dirinya.
“Dari siapa, Bik ?” Anita berbisik. Bibik cepat-cepat menutup moncong telepon dengan tangan kiri. “Cowok !”
“Bilang saja aku ngngak ada !” pinta Anita dengan keras.”Baru pergi ke luar kota.”
“Tapi Non…”
“Tidak ada kata tapi,” jelas Anita tegas. “Semua cowok itu brengsek…”
Bibik Ijah kembali membuka moncong telepon. Lalu katanya,” Non bilang baru ke luar kota.”
“Bibik…!” Anita melotot. Bibik Ijah hanya diam karena memang dirinya tidak bisa berbasa-basi.” Tapi ini teman Non yang bernama Rafi.”
Anita tidak jadi marah. Dia menyambar gagang telepon dan terjadilah percakapan serius. Bibik Ijah kembali ke dapur.
Belum lama Bibik Ijah di dapur, Anita sudah menyambangi dengan membawa handuk. “Mau pergi ya, Non..”
“Ya…,” jawabnya singkat.”Sekarang bersihkan mobil saya ya, Mang ?”
Mang Kasim yang kebetulan berada di dapur langsung mengambil lap dan beranjak ke garansi. Kedua orang itu, Bik Ijah dan mang Kosim memang pembantu setia di rumah Anita. Sehari-hari hanya dengan keduanya Anita hidup. Kedua orang tuanya telah lama bercerai dan ibu yang seharusnya mendidik Anita justru jarang pulang. Ia sibuk dengan pekerjaannya. Untung Anita anak yang baik, sehingga tidak melampiaskan kekecewaannya dengan perbuatan yang negatif.
Setelah seperempat jam membersihkan mobil, Anita telah mengecek. Ia muncul dengan celana jean dengan T-shirt garis-garis. Lipstik merah jambu yang tipis di bibirnya menambah kecantikanya.
“Non sangat cantik sekali. Pasti akan pergi dengan orang yang istimewa,” ledek Mang Kasim.
“Akh, Mang ada -ada saja,” sergah Anita sedikit malu.
“Nanti makan siang di rumah Non ?” Tanya Bibik Ijah nyelonong dari dapur.
“Entah, Bik, lihat suasana nanti.”
Tiba-tiba terdengar suara deru mobil. Mang Kasim buru-buru membuka pintu gerbang. Seorang lelaki tampan turun dari mobil sehingga semua mata tertuju kepadanya.
“Bawa mobilku saja, Nit,” pinta laki-laki itu, tak lain adalah Rafi. Anita pun menurut dan sesaat kemudian keduanya sudah melesat dari hadapan Mang Kasim dan Bik Ijah.
Kedua muda-mudi itu berputar-putar tanpa tujuan. Yang penting keduanya senang dan hilanglah segala penat. Tapi dibalik kebahagiaan itu, Anita merasa was-was juga sebab Rafi melarikan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Anita takut hal itu sebagai pelampiasan kekecewaan. Yach karena belum lama ini pacar Rafi meninggal karena kecelakaan. Dan Anita mau saja selama ini diajak jalan-jalan Rafi karena ingin menghibur hatinya yang masih berduka. Sementara diri Anita sendiri juga butuh teman ngobrol karena di rumah suasana seperti mati.
“Kita istirahat dulu, Raf,” pinta Anita. “Kita cari minum dulu.”
Rafi menyanggupi dan pelan-pelan menepikan mobilnya di sebuah warung es kelapa muda. Mereka mencari tempat duduk yang menjauh. Setelahlama berbincang tiba-tiba rafi seperti tersedak dadanya. Ia ingin mengatakan sesuatu yang membelenggu jiwanya.
“Anita…”
“Hmmm…apa yang hendak kau katakana, Raf, “ tanya Anita lembut. Matanya menatap tajam laki-laki di hadapannya. Dengan bibir tergetar Rafi pun nekad mengatakan:
“Maukah kau menggantikan Windi dihatiku ? Aku tidak mau hatiku terlarut dalam duka, Nit.”
Anita mendesah. Ia menerawang jauh. Jauh di antara pucuk-pucuk pohon karet Masih berat rasanya untuk mencerna kata Rafi. Sebab selama ini dirinya sudah banyak terbebani masalah keluarganya yang boleh dikatakan berantakan.
“Katakan sejujurnya, Nit, walau pahit sekalipun.” desak Rafi. Anita menjadi seperti makan buah simalakama. Jika dia tolak pasti rafi akan semakin frustasi. Jika dirinya mau menerima di relung hatinya belum terbuka untuk hati seorang laki-laki.
“Bagaimana kalau besok saja, Raf ?” Anita memandang dengan mata sayu.
Rafi menatap gadis dihadapannya. Dia menjadi malu sendiri diam-diam mengagumi Anita. Ternyata Anita mempunyai jiwa tegar di balik kecantikannya. Walau dirinya kesepian, dia tidak begitu mudah menerima hati lelaki.
“Baiklah bila itu maumu, Nit ! Tapi sungguh, cintaku padamu sangat suci…” desahnya lirih sambil menitikkan air mata. Hati Anita tergetar. Ia dapat merasakan, pasti di hati Rafi seperti dirinya yang haus kasih sayang dari orang yang diharapkan kehangatannya.
“Ah…..,” Anita kembali mendesah. “Semoga cinta sucimu memang tertambat di hatiku Rafi…” katanya pelan sambil melangkahkan kaki mengiringi Rafi kembali ke mobil @