ORANG BIJAK HARUS OPTIMIS


Rabu, 09 Mei 2012

0 Fans Olga Syahputra


Penderita Lumpuh Ini Ingin Bertemu Olga Syahputra
Tribun Jogja - Selasa, 8 Mei 2012 20:26 WIB


Cesar Winugrah (20) warga kampung Dawung, Kedungpane, Mijen, Semarang, hanya bisa berbaring selama hidupnya. Sakit di tulang punggung membuat tubuhnya lumpuh sejak bayi. Selama itu pula  Cesar belum pernah mendapat bantuan dari siapapun.

"Saya sampai curhat ke Bu RT kalau ada bantuan saya minta dikasih tahu," kata Agustina (53) yang tak lain ibu dari Cesar baru-baru ini.

Bantuan yang menjadi harapannya itu bukan untuknya, tapi anak semata wayangnya Cesar dan suaminya yang sudah uzur Sukiman (73).

Saat ini, hanya itulah yang menjadi pikirannya. Sebab, untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, ia sangat kesusahan. Baju-baju bekas yang diberi orang-orang jarang sekali laku. Bahkan, dua minggu terakhir ia belum mempunyai penghasilan dan hanya mencukupi kehidupannya dengan berutang.

"Selain itu, saya ingin mengirim surat ke Olga Syahputra, siapa tahu ia mau datang ke sini. Ketemu anak saya, soalnya Cesar ngefans dengan Olga," katanya.

Ia bercerita, meskipun lumpuh anaknya mempunyai hobi yaitu menonton televisi. Ada dua acara yang tidak pernah dilewatkannya yaitu sepak bola dan acara Olga Syahputra. Bahkan kalau malam, saat ada acara televisi dengan Olga di dalamnya, anaknya itu tertawa sendiri.

Saking sayangnya dengan televisi, tiap kali hujan ia meminta ibunya untuk segera mematikan televisi. Cesar takut tidak bisa melihat Olga lagi jika tv rusak karena tersambar petir, karena tahu ibunya tidak bisa membelikan tivi baru.

Agustina mengucapkan semua itu sembari bercanda sekaligus meneteskan air mata. Anaknya juga pernah bilang kepadanya, kalau Olga datang pasti akan menangis melihat keadaannya.

"Cesar kadang-kadang juga bilang, kalau ia minta maaf menjadi orang yang tidak berguna," ucapnya Lirih.

Di rumah yang hanya berdindingkan kayu itulah Agustin dan keluarganya bergantung. Bertahun-tahun lalu, keluarganya masih mempunyai rumah. Tapi saat mengetahui kepala Cesar tidak bisa diangkat pada umur delapan bulan, ia langsung berusaha mencari alternatif pengobatan untuk anaknya.

Rumah yang sebelumnya di kawasan Banyumanik pun ia jual. Dengan menggendong Cesar kemana-mana ketika kecil, ia menghabiskan seluruh hartanya untuk usaha kesembuhan anaknya. Hingga akhirnya ia bertempat di rumah berdindingkan kayu di tempatnya sekarang, ia belum pernah mendapatkan bantuan sama sekali. Yang menjadi pikirannya saat ini bukan hanya bantuan secara material, tetapi bantuan untuk masa depan anaknya.

"Kalau anak saya tidak ada yang merawat mungkin saya mati dengan mata terbuka tidak bisa menutup mata," ucapnya. (*)

Penulis : Bakti Buwono Budiastyo     ||     Editor : M Iwan Al
NEXT - Fans Olga Syahputra

0 Kadal Ekor Tiga



Heboh, Warga Temukan Kadal Berekor Tiga

 Kadal ekor bercabang tiga Beberapa hari lalu, warga Kedungpane, Mijen dihebohkan penemuan hewan Kadal ekornya bercabang tiga. Temuan aneh itu membuat penasaran warga sekitar.

Awalnya, Sunaryo, warga RT 03/RW 03 Dawung, Kedungpane, Mijen dikagetkan dengan munculnya di halaman rumahnya seekor Kadal ekornya bercabang tiga. Dia pun langsung menangkap Kadal aneh itu, lalu di pelihara Sunaryo.
“Pagi itu waktu saya sedang menyapu halaman,” kata Sunaryo,
Temuan Kadal aneh itu membuat warga sekitar penasaran dan ingin melihatnya. Sehingga sejak ditemukan kadal itu, rumah Sunaryo menjadi ramai dikunjungi orang mulai dari anak-anak, hingga orang dewasa, silih berganti berdatangan.
Disinggung apakah Sunaryo berniat melepas kadal tersebut. Namun sampai saat ini belum berniat menjualnya. “Saya masih ingin merawatnya, tetapi kalau ada yang membutuhkan akan saya jual,” ungkapnya. (Pol)

NEXT - Kadal Ekor Tiga

Kamis, 03 Mei 2012

0 FIlsafat Ilmu


MENGERTI BERARTI MEMAAFKAN SEGALANYA

Oleh: Haryanto
NIM:11.61.0406



            Dalam zaman yang sudah dikatakan edan orang kadang sulit untuk mementingkan kehidupan bersama. Yang ada dalam kehidupan,  sebagian besar  orang,  berusaha untuk memenuhi kepentingan pribadi. Kalau sudah begitu berbagai macam cara ditempuh tanpa memperdulikan etika, tatanan, dan akibat yang ditimbulkan, khususnya kepada orang lain. Kadang orang menjadi tidak mengerti atau pura-pura tidak mengerti atas tindakan tersebut.  Namun dari orang yang suka “ngedan” lebih beruntung yang “eling dan waspodo”. Maka sebagai wong cilik lebih baik ngeli saja tetapi bukan berarti ikut keli. Sebab jika tidak begitu yang rugi diri sendiri. Tak ada gunanya kita mentang-mentang
          Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, mengerti atau tahu dimaknai  memaklumi; menyadari; menginsyafi. Berarti orang yang melakukan perbuatan atau tindakan, apa pun kecilnya dan bentuknya harus menyadari dan memaklumi tindakannya akan merugikan orang lain atau tidak. Atau sebaliknya; jika orang lain melakukan sesuatu yang kiranya tidak sesuai dengan hati dan perasaan kita maka kita pun harus menginsyafi. Konsekwensinya kata maaf harus didahulukan. Maaf menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti membebaskan seseorang dari hukuman karena suatu kesalahan (tuntutan, denda dsb). Ujungnya sebenarnya kehidupan ini harus saling nrimo ing pandum dan  pasrah ngallah untuk menumbuhkan keharmonisan hidup dan kehidupan.
          Orang dikatakan mengerti berarti memahami dan menerima apa adanya  setiap kekurangan dan kelebihan baik diri sendiri maupun orang lain. Dalam kehidupan orang yang miskin, orang dapat dikatakan  mengerti berarti tidak pernah mengeluh terhadap apa yang ditimpakan kepadanya, tidak menyalahkan Tuhan sebagai sang pencipta dan mampu menjalani dan memahami hidup apa adanya dengan kesederhanaan dan kesabaran. Semua sebagai ujian agar bekerja keras dan mampu memahami dibalik kekurangan pasti ada hikmah tersembunyi. Pepatah klasik Allah memberikan suatu kesukaran pasti ada maksud tertentu, yang manusia tidak mungkin bisa menduganya. Sebab semua adalah rahasia Allah semata.
Sulit memang menempatkan hati pada kesabaran dan keikhlasan, jika hal itu masih dihadapkan dengan kenyataan serba kekurang adaan. Ditambah lagi keadaan suami belum mendapatkan pekerjaan,  sementara kebutuhan pokok makan dan kebutuhan anak untuk sekolah semakin membebani dan tidak bias ditunda setiap hari. Jika tidak ada kesabaran maka suamilah menjadi sasaran, jika pun suami hanya pasrah kepada Allah, maka makian dan hujatan akan tertuju pada suami bahwa tidak ada gunanya sembahyang siang malam. Sebab kenyataan tidak bisa mengubah nasib. Dan itu biasanya ditumpahkan seorang istri, yang kadangkala  tidak kuat menghadapi godaan. Maka muncullah bentuk kesyirikan, penyekutuan Allah. Kadang orang tidak menyadari semua hidup adalah ujian dan manusia dituntut untuk mengerti lalu bersabar dan bisa memaafkan kekurangan .
          Sementara itu jika kehidupan telah kaya, orang tidak mau mengerti jati dirinya. Dengan uang dan kedudukannya berbuat apa saja. Ketaatan dan keadilan hanya diberlakukan untuk orang sebaya atau selevel. Selebihnya menganggap orang lain sebelah mata. Orang mudah marah terhadap pembantu yang berbuat kesalahan atau sekedar ditimpakan kesalahan. Majikan tidak mau mengerti dan tidak mau memahami apa yang telah dilakukan adalah sebuah kesalahan. Dikira dengan memberi gaji bulanan telah memberikan ketenangan dan bertindak semaunya. Tidakkah ingat juga harta yang telah didapat  ada sebagian milik orang lain. Uang  bisa digunakan untuk semaunya. Dengan uang tidak boleh semena-mena kepada orang lain.
          Orang diminta mengerti memang sulit, karena  harus memerlukan pemikiran jernih, waktu khusus, dan kematangan nurani. Sikap dan pengaruh Egoisme harus disingkirkan jauh-jauh untuk membuang kerunyaman yang lebih jauh. Dalam prinsip jawa “perlu adanya Andap Asoring  manah, wani ngalah luhur wekasane.” Artinya mengalah bukan berarti kalah. Semua demi keluhuran budi  dan menjaga ketenteraman dan kedamaian dalam menjalani kehidupan. Tak ada rasa srei, drengki, jail, metakil. Semua perbedaan dan kekurangan adalah keindahan cakrawala yang selalu diisi dan mengisi ruang yang kurang  sehingga manusia akan selalu mencari kesempurnaan hidup demi kebaikan di dunia dan akhirat.
          Memang kadang kala kita sudah mencoba untuk mengerti, tetapi orang tidak mau memahami apa maksud kita yang sangat halus. Orang seolah-olah sudah kehilangan jati diri dan homo sociusnya. Yang ada adalah homo homini lupus, merasa orang lain tidak ada gunanya. Jika sudah seperti itu kehidupan tak ubahnya di rimba raya modern. Orang tidak lagi berpedoman pada budaya dan justru menghilangkan budaya sendiri demi kebutuhan sesaat dan biar dicap modern.  Dalam menghadapi kehidupan yang semakin tidak menentu ini, ada baiknya kita merenung, menggali kembali ajaran-ajaran  bijak generasi pendahulu kita yang mungkin akan sangat berguna bagi kehidupan masyarakat sekarang ini. Ajaran dalam kitab-kitab tidak hanya diperuntukkan untuk orang Jawa saja, tetapi bias bermanfaat bagi siapa pun yang ingin mempelajarinya.
NEXT - FIlsafat Ilmu

0 Manajemen Pemasaran


INTERAKSI ANTAR AKTOR PEMBENTUK KONTEKS PEMASARAN
KASUS: JASA PENDIDIKAN NON-FORMAL BIMBINGAN BELAJAR “TEKNOS”

1. AKTOR 1: MACRO ENVIRONMENT (LINGK.EKSTERNAL MAKRO)
  a. Kondisi eksternal makro yaitu adanya kemajuan teknologi seperti skype dan webcam yang  memungkinkan hal yang semula oleh banyak orang dianggap sesuatu mimpi kini menjadi suatu kenyataan. Dengan kedua alat ini, yaitu skype dan webcam orang dapat berbicara langsung dengan bertatap muka tanpa harus bertemu fisik walaupun dalam jarak jauh (istilahnya tanpa batas dalam era globalisasi)
 
  b. Dampaknya
      - Perusahaan Teknos
      Perusahaan teknos mengaplikasikan  dan memanfaatkan webcam ke dalam  aktivitas belajar mengajar. Para murid  dalam jarak yang jauh bias mendapatkan pengajaran dari guru Teknos tanpa harus datang ke lokasi bimbingan belajar  tetapi cukup dari rumah atau di manapun murid berada.

-         Dalam industri digunakan untuk chatting dan teleconference. Ini sangat efektif tanpa menyediakan tempat, snack, dan kapanpun bias dilakukan tanpa melalui undangan
-         Pasar
Murid-murid yang belajar di Bimbel Teknos di Jayapura, Banda Aceh, Makasar, dan kota-kota besar lainnya jika ingin mendapatkan pengajaran dari Guru Teknos di Jakarta , mereka tinggal berkomunikasi  dengan Teknos pusat  masalah pelajaran yang dikehendaki kemudian  mengaktifkan webcam  yang dipunyai, begitu  tersambung  maka pembelajaran bias dimulai seperti halnya pembelajaran regular pada umumnya. Metode pengajaran seperti ini  bakal dikembangkan bukan hanya lintas daerah dan Negara, bahkan lintas benua.

2. AKTOR 2: PERUSAHAAN BIMBEL TEKNOS  (COMPANY)
     a. Siapa Pemilik Bimbel teknos ?
Pemilik perusahaan Bimbel Teknos adalah  Gusti Bagia Mulyadi  berdiri sejak  1998 tetapi  sampai tahun 2010 mengalami kevakuman (12 tahun)  akibat  krisis moneter di Indonesia. Baru tahun 2010  Bimbel teknos melakukan upaya mencari inovasi baru guna mengejar ketertinggalan. Salahsatunya adalah menggunakan media skype dan webcam.
 
      b. Aset Bimbel Teknos mempunyai 230 cabang dengan murid per cabang 100-200 orang dan 30 %  telah mengaplikasikan webcam.

    c. Kemampuan racikan  pemasaran dalam melayani  pelanggan, teknos membuka cabang  dan mengaplikasikan  webcam berdasarkan permintaan, belum  dibuka secara regular. Para murid bebas memilih guru Teknos di Jakarta  dan guru teknos di Jakarta (pusat ) akan mengajarinya  melalui webcam sepanjang waktu tanpa datang ke tempat teknos di pusat. Atau bisa juga murid belajar dengan bimbel Teknos di daerah.
     d. Kapabilitas dinamis Bimbel Teknos terus akan menambah deferensiasi dari pada kompetitornya. Selain itu  terus mencari inovasi baru  dalam pembelajarannya untuk mengejar ketertinggalan akibat krisis moneter 12 tahun yang lalu.







     e. Apakah  Aset dan kapabilitas mengandung diferensiasi ? “Ya” karena dengan cabang-cabang yang ada maka Bimbel Teknos akan semakin terkenal. Cabangnya tidak hanya 130 saja  tetapi lebih dari itu. Cabang pun tidak atas permintaan tetapi lebih karena deferensiasi  dan nantinya pemakaian webcam bias mencapai 100 %.
         Dengan adanya cabang-cabang yang banyak maka siswa  yang ditangani maksimal 40 sehingga hasilnya bias maksimal.
      f. Bimbel Teknos dapat dijadikan sebagai kompetensi utama dalam meraih keunggulan  karena dalam era globalisasi dan teknologi ini orang dituntut serba cepat dalam segala hal. Dengan media webcam tentu siswa langsung dapat mendapatkan bimbingan dari pagi sampai malam (jam malam belajar). Sehingga siswa tidak terpancang oleh ruang dan waktu belajarnya.
     g. Tawar manfaat bimbel Teknos adalah:
          - Murid dapat memilih guru Teknos di Pusat (Jakarta)
          - Murid melalui webcam dapat bertatap muka secara langsung tanpa bertemu fisik
          - Murid dalam belajar tidak perlu susah-susah datang ke lokasi, mereka dapat 
             bertemu secara virtual
-    Para investor yang berminat join  dengan teknos cukup dengan uang 40-90 juta     
    lebih murah dari harga waralaba teknos 150 juta.
      h. Racikan bauran Teknos
 1. Promosi BTL,  Bimbel Teknos  mendukung TRY OUT UN di Istora Senayan  dan TRY OUT Online bersama PT Telkom
 2. Promosi ATL , Bimbel Teknos beriklan di media massa dan elektronik. Yang paling sering face book dan website. Iklan teknos di sebelah kanan layer facebook. Begitu mengeklik ikon teknos  si user langsung diarahkan ke  website teknos.
 3.  Yang dipakai brand Ambassador  TEKNOS   tidak seperti pemain lain yang menggunakan public figure  seorang artis. Pada Bimbel Teknos justru menggunakan  figure dari  pendiri teknos  dengan latar belakang bangunan  kampus terfavorit di negeri ini seperti Kampus UGM, UI dan ITB. Alasannya siswa setelah lulus SMU akan bercita-cita  bias masuk dan kuliah di Universitas favorit tersebut. Dan dengan public figure pendiri teknos, siswa tentunya dapat langsung berhadapan dengan orangnya dan dapat meresakan dan menilai kecerdasarnya. Sementara jika memakai public figure artis belum tentu si artis ini belajar di bimbel tersebut. Atau para siswa belum tentu dapat bertatap muka melalui webcam. Itu artinya artis itu sebagai model pembohongan atau memilih kucing dalam karung.
4.  Yang dilakukan Teknos dalam membangun Relationship Marketing
   - membangun relationship dengan orang-orang pemerintahan sehingga bimbel Teknos mendapat subsidi terutama dalam waralaba
   - Menggunakan facebook dan website sehingga dengan iklan  yang dipasang disebelah kanan tempat berbagai iklan produk muncul. Begitu user mengklik langsung diarahkan ke website Teknos sehingga akan diperoleh informasi teknos dan konten  yang menarik.
   -  memberikan keringan bagi invertos yang akan join dalam waralaba. Semula harganya 150 juta sekarang cukup 40-90 juta tergantung paket waralaba yang diambil.


3.      AKTOR 3: INDUSTRI
 Bimbel yang dapat menjadi pesaing  Bimbel TEKNOS adalah:
a.        PRIMAGAMA  karena sudah lama berdiri dan hampir semua kota kecamatan di   kabupaten/kota madia  sudah ada cabangnya. Kelas bimbelnya bermacam-macam. Ada kelas Pengayaan, Kelas Remidial, Kelas Olympiade. Disamping itu dikembangkan potensi siswa berdasarkan sidik jarinya. Dan ini satu-satunya di Indonesia.







b.      IPIEM  berdiri di kota pelajar Yogyakarta dan telah mempunyai banyak cabang di kota-kota besar
c.        NEUTRON    juga telah membuka banyak cabang dan merupakan bimbel yang berdiri sejak lama
d.NEW Concept  merupakan bimbel yang memadukan bahasa Inggris dengan  materi   pelajaran  dan siswanya sering diajak langsung berhadapan dengan turis asing.
e.       Ganeca Operation, yang telah berdiri lama di Bandung dan telah mempunyai banyak cabang di kota-kota besar.

4. AKTOR 4: MEMAHAMI PASAR
     a. Target pasar Bimbel Teknos adalah semua siswa  baik SD, SMP, dan SMU/  SMK.  Namun  yang lebih utama Siswa kelas IX untuk SMP yang akan menghadapi Ujian dan siswa kelas 12 yang akan ujian Nasional dan sekaligus masuk perguruan tinggi. Disamping itu juga para investor untuk menanamkan saham dan orang pemerintahan agar mendapat subsidi.

    b. Luas cakupan bimbel Teknos tidak hanya lintas daerah atau Negara, tetapi juga lintas benua
    c.  Perilaku target pasar ini belum sepenuhnya  tercapai karena bimbel teknos baru membuka 130 cabang berdasarkan permintaan dengan  30 % baru memakai webcam.
    d. Manfaat yang mereka cari dari bimbel
         1. dapat meningkatkan prestasi belajar
         2.  dapat membantu jika ada PR dari sekolah
         3.  dapat membantu dalam mempelajari  pelajaran di sekolah formal
         4.  belajarnya menjadi terpogram
         5.  dapat membantu memasuki jenjang ke sekolah yang lebih tinggi dan favorit dan  siswa SMU dapat masuk ke universitas ternama
     e. Apakah manfaat carian telah sesuai dengan tawaran manfaatnya?
         Secara umum telah sesuai karena berdasarkan  informasi bimbel bersangkutan biasanya dicantumkan daftar siswa mereka yang telah lulus dengan nilai terbaik dan masuk sekolah favorit dan universitas ternama; bimbel telah terbukti membntu siswa dalam belajar sehingga siswa dapat memilih paket yang ditawarkan


5. NILAI/ VALUE
    
-         Siswa  tidak gagap dalam teknologi
-         Siswa tidak datang ke lokasi
-         Siswa dapat bertatap muka  tanpa berhadapan fisik
-         Siswa dari daerah, pulau lain, Negara lain, dan benua lain dapat meminta diajari dari guru di Jakarta.
-         Perusahaan dan pemerintah dapat melakukan chatting dan teleconference  setiap saat tanpa terbatas ruang dan waktu



NEXT - Manajemen Pemasaran

Rabu, 07 Maret 2012

0 PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BAGI DUNIA PENDIDIKAN


(sebuah pemikiran tentang Buku Induk Siswa)

Oleh: Haryanto

Dalam era globalisasi sekarang ini begitu mudahnya dan cepatnya suatu berita yang terjadi di seberang pulau yang jauh bisa didengar dan dilihat melalui tayangan Televisi, baik berita hiburan maupun  kasus menonjol di bidang  kriminal  seperti pembunuhan terorisme dan pembunuhan. Sering reporter mencari berita tentang masa-masa sekolah tokoh-tokoh tersebut. Alhasil, pihak sekolah kadang kesulitan membuka tabir murid mereka dengan membuka buku induk.
Di dunia pendidikan sekarang ini sudah dibangun system informasi  tentang data siswa secara nasional dengan diterbitkan Nomor Induk Siswa Nasional sehingga  di suatu sekolah dapat diketahui berapa jumlah siswanya. Sayangnya, informasi itu hanya sebatas di situ. Ketika siswa telah lulus maka tidak ter up date lagi. Hanya siswa yang melanjutkan ke sekolah  yang lebih atas dapat terdeteksi karena menggunakan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN)  sementara yang  putus sekolah tidak bisa terdeteksi.
Oleh karena itu, system manajemen perlu dibangun. Selama ini pemerintah hanya meminta daftar nominasi peserta Ujian Nasional. Sementara data lengkap hanya di pihak sekolah  yang disebut buku induk. Buku Induk yang memuat data siswa dari kelas 1 sampai kelas 6 di jenjang SD dan kelas 7 sampai kelas 9 di tingkat SLTP, serta kelas 10 sampai kelas kelas 12 untuk tingkat SMA/SMK hanya ditulis manual. Data-data tersebut berisi biodata tentang siswa; tahun berapa masuk ke sekolah; dan nilai-nilai. Lengkap juga dengan catatan jika anak itu drop out.
Buku induk tersebut hanya dokumen mati yang akan berguna jika suatu saat dibuka karena suatu masalah. Pengguna harus datang ke sekolah dan bertanya angkatan ke berapa?. Tapi bagaimana jadinya jika seorang siswa sudah lulus puluhan tahun dan dengan  tenaga administrasi yang telah  mengalami pergantian ? lalu buku itupun tidak lagi sempurna atau utuh karena suatu sebab? Padahal misalnya pihak kepolisian akan kros cek tentang pelaku terorisme. Tentu saja akan kesulitan dan banyak kendala.
Sudah saatnya pihak sekolah membangun sistem informasi pada buku induk yang dapat diakses semua pihak, baik alumni, siswa sendiri, orang tua, tentang siswa yang berada di sekolah. Dengan kemajuan teknologi, data-data siswa di buku induk yang ditulis tangan dapat berdampingan dengan menggunakan system informasi manajemen.Hal ini untuk membantu mendapatkan data secara cepat dan akurat.  Data siswa yang banyak dan selalu bertambah membutuhkan pengelolaan yang tepat. SIM memiliki kemampuan untuk membantu mengambil keputusan dan juga menyediakan informasi bagi pengguna data dan informasi kependidikan tanpa harus berganti buku dan dipandang lebih praktis. Keberadaan sistem informasi manajemen yang terintegrasi dengan baik disertai dengan dukungan sistem komputer akan sangat membantu pengelolaan data buku induk siswa.
Disamping itu kesiapan dari sistem pengelola data maka orang yang membangun struktur sistem informasi ini harus benar-benar mengerti kebutuhan pengguna data tersebut karena informasi dunia pendidikan memiliki karakteristik data yang sangat beragam, seperti dalam satu semester kadang ada anak yang masuk/pindah dari sekolah lain di kelas 8 SMP (misalnya) praktis nilai untuk kelas 7 tidak ada karena berada di sekolah lain dan sekolah lain yang mempertanggungjawabkan. Di samping itu jumlah kelas dan mata pelajaran kadang berubah. Maka data-data itu menjadi dinamis dan  kompleks dalam pemilahannya serta harus diperhatikan masalah keakuratan atau kebenaran datanya. Kegunaan dari setiap data juga harus diperhatikan berdasarkan segmen pasar penggunanya.
Secara umum teknologi informasi akan sangat bermanfaat dalam penyajian informasi yang cepat, mudah dan akurat yang sangat dibutuhkan oleh pemerintah, alumni, orang tua dan sekolah sendiri. Salah satu dari sekian banyak teknologi informasi yang bermanfaat dan dapat diakses dengan mudah dari manapun adalah internet. Internet menghubungkan sejumlah komputer menjadi suatu jaringan komputer. Hubungan antara komputer ini dapat melalui jaringan telepon biasa, atau jaringan digital khusus, sehingga dengan keberadaan jaringan telepon yang dapat menghubungkan lokasi-lokasi yang berbeda seberapapun jauhnya, maka dengan komputer yang tersambung ke jaringan komputer kita dapat mengakses data dari lokasi yang berjauhan. Dengan keberadaan internet, pengguna dapat meminta informasi pariwisata untuk suatu daerah dengan hanya mengetikkan nama lokasi alamat internet.
Keuntungan penggunaan internet adalah ketersediaan selama 24 jam, tidak mengenal lelah serta adanya jaminan privasi. Pencarian informasi yang sangat cepat dan mudah dapat dilakukan dengan fasilitas search engine, serta adanya direktori internet secara online. Dengan sekian banyak fasilitas, tentunya informasi khususnya tentang siswa  akan dapat diakses dan disebarluaskan dengan sangat cepat dibandingkan dengan mencari buku induk. Misalnya seorang alumni membutuhkan data teman-temanya dua angkatan untuk mengadakan reuni. Tentunya dengan cara mengetik nama sekolah, angkatan lulus atau angkatan masuk akan diperoleh data nama-nama siswa. Sekalipun pengaksesan data dilakukan di luar negeri.
Dari pihak pemerintah pun dapat mengetahui secara cepat dan tepat jumlah anak yang sekolah dan drop out karena  dengan teknologi internet jelas data siswa tiap bulan akan dapat dipantau. Di samping itu pemerintah dapat melakukan pemetaan penyebaran jumlah anak yang sekolah. Atau istilahnya pemerintah dapat mengetahui sekolah gemuk atau sekolah kurus  sehingga bantuan tidak salah masuk dan tidak ada lagi sekolah yang bangunanya sampai ambruk.
Sistem informasi ini juga dapat dikembangkan dengan akses perkembangan nilai anak. Orang tua dari rumah dapat mengakses situs sekolah  tentang hasil belajarnya putranya. Jika ada penurunan nilai, maka orang tua dapat mengambil langkah-langkah  pembelajaran anak. Secara komulatif  dapat memprediksi nilai raport anak. Jika perlu dan ada persetujuan nilai raport tidak perlu dicetak tetapi cukup ditayangkan melalui internet. Langkah ini tentu  tidak mempertimbangkan atau mengesampingkan nilai akhlak dan kepribadian  sebagai ciri karakter yang ingin dibangun dalam dunia pendidikan. Namun setidaknya dalam batasan nilai siswa ditayangkan melalui internet akan meberi motivasi bagi siswa dan orang tua.
Ide-ide di atas membutuhkan pemikiran karena selama ini tidak semua orang tua siswa  paham internet. Tapi paling tidak putranya yang di sekolah sudah diajari internet dapat mengakses nilainya setiap saat dan dilaporkan ke orang tua dengan kejujuran. Dan pihak sekolah dalam hal ini,  tidaklah terlalu sulit karena hampir sekolah sekarang di tingkat SMP, SLTA sudah mempunyai situs internt tentang sekolahnya. ***
.
iC � t i ps s or pariwisata yang telah memanfaatkan internet untuk melayani pelanggannya masih sangat sedikit. Apalagi obyek-obyek yang belum berskala  internasional. Paling-paling kontak hanya melaui person itupun melaui jasa operator.
Oleh karena itu,  tampilan kepariwisataan yang sudah tersedia saat ini, tidak banyak bermanfaat bagi wisatawan, karena yang ditampilkan bukanlah yang dibutuhkan, terlalu umum atau bahkan tidak akurat karena ditampilkan ketika wisatawan sudah berada di tempat. Misalnya jika kita ke obyek candi atau kebun binatang, data kepariwisataan ditulis dalam sebuah baliho atau papan pengumumannya. Bahkan yang paling menyedihkan seperti pernah dilansir TV swasta nasional, obyek wisata bledug Kuwu di Purwodadi , Grobogan Jawa Tengah papan namanya tidak utuh lagi dan pagar pembatas sudah miring.
Sebenarnya data yang dibutuhkan wisatawan adalah profil obyek yang akan dikunjungi. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi seorang ahli Teknologi Informasi dalam menyiapkan struktur basis data pariwisata yang akan dibangun supaya pemanfaatannya optimal. Secara garis besar struktur basis datanya harus sangat fleksibel untuk mengakomodasi sifat dinamis dari data pariwisata. Disamping itu pemerintah sebagai pengambil kebijaksanaan dan dunia perhotelan sebagai sarana penunjang  harus mendukung langkah ini demi kesernergisan  untuk menunjang pariwisata. Apapun gencarnya pemerintah dengan semboyan  “visit to Jateng” misalnya’ tanpa data akurat tentang dunia pariwisata dan penunjang hanyalah isapan jempol. 
Untuk mewujudkan sistem informasi pariwisata berbasis internet memang tidak begitu mudah seperti yang serba instant. Data-data yang dibangun perlu kelanjutan dan sumber daya manusia yang tidak gagap teknologi. Perangkat keras dan perangkat lunak harus tersedia dan membutuhkan biaya. Biaya ini bukan hanya dari segi pembelian perangkat keras dan perangkat lunak, tetapi juga biaya penyiapan informasi pariwisata yang tepat dan relevan. Setelah penyiapan dilakukan, juga diperlukan biaya untuk pemeliharaan, mengingat data pariwisata sangat dinamis sehingga membutuhkan penanganan yang seksama. Kebutuhan perangkat lunak lebih mudah diperoleh asalkan biayanya tersedia.
Kebutuhan untuk menyiapkan data pariwisata seperti di atas yang harus dapat disimpan secara baik bukan pekerjaan yang mudah. Hal ini disebabkan masih sulitnya mencari data pariwisata yang akurat serta langkanya ahli pariwisata. Kita tidak dapat mengisi suatu informasi pariwisata dengan data pariwisata yang seadanya atau asal-asalan. Selain itu untuk dapat melakukan interaksi dengan internet tentunya diperlukan sarana perangkat keras yang memadai dan jaringan komputernya.
Kendala lain adalah sosial budaya terutama bagi bangsa Indonesia yang kadang mainsetnya tidak mau berubah. Mereka tidak mau bersusah payah mencari informasi tentang kepariwisataan. Mereka umumnya datang berombongan sehingga ikut saja dengan paket yang ditawarkan. Atau di sisi lain karena sebagian besar masyarakat di Indonesia masih belum bisa menggunakan menggunakan internet. Dunia internet masih dipandang untuk golongan terpelajar atau kawula muda atau orang kantoran. Padahal dunia internet akan diperoleh bermacam informasi tentang keinginan kita @
===============================================================
NEXT - PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BAGI DUNIA PENDIDIKAN

0 PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BAGI DUNIA PARIWISATA KHUSUSNYA DI JAWA TENGAH


Oleh: Haryanto



Seiring dengan padatnya aktivitas manusia karena rutinitas kerja maka kebutuhan untuk mencari tempat refresing semakin dibutuhkan. Tempat refresing atau berlibur bukanlah swalayan, hotel, atau keramaian kota. Tujuan yang dicari adalah tempat yang natural, alami, alam, yang bisa membuang kejenuhan karena (terutama pebisnis) hampir 24 jam waktunya digunakan untuk duduk dikantor dengan segudang pekerjaan atau berkas kertas-kertas. Tak heran waktu libur akan sangat bermanfaat dan kadang ekstremnya tidak boleh diganggu karena ingin bersama keluarga membangun kemesraan sambil membuang penat.

 Untuk mencukupi kebutuhan mereka  diperlukan informasi tentang tujuan wisata, obyek wisata yang menarik, sarana yang tersedia seperti transportasi untuk mencapai daerah tujuan wisata, produk wisata yang diminati dan lain sebagainya. Untuk memperoleh informasi tersebut wisatawan sering mengalami kesulitan karena tidak mengetahui dimana dan pada siapa harus meminta informasi. Singkatnya kebutuhan informasi di bidang pariwisata meningkat dan perlu disiapkan dengan rapi dan terstruktur agar dapat diakses dengan mudah.

Selama ini obyek-obyek wisata di Jawa Tengah hanyalah Candi Borobudur, Lawang Sewu, Gedong Songo dan lain sebagainya. Padahal yang dibutuhkan wisatawan kadang bukan ketenarannya, karena mereka biasanya sudah sering mengunjungi  tetapi yang diutamakan biasanya bagaimana bisa membangun keakraban dengan anak-anak mereka. Maka  obyek wisata yang mereka cari bukanlah yang jaraknya jauh atau prestise tetapi   justru yang bisa membangkitkan kegembiraan dan keceriaan anak-anak mereka. Obyek tersebut semacam permainan/wahana air atau kebun binatang. Namun informasi tersebut kadang  kurang lengkap dan akurat. Misalnya fasilitas kuliner, belanja, dan penginapan.

Selain kebutuhan wisatawan akan informasi yang lengkap, akurat dan mudah didapat, maka pihak lain yang juga membutuhkan data dan informasi tersebut adalah pihak pengelola industri pariwisata dan pemerintah sebagai pihak pengambil keputusan dan penentu kebijakan di bidang pariwisata. Namun penekanan kebutuhan data dan informasi bagi masing-masing pihak berbeda. Jika bagi wisatawan adalah untuk memudahkan mereka menentukan rencana perjalanan wisatanya sementara bagi industri pariwisata dan pemerintah, adanya sistem informasi yang baik sangat membantu mereka untuk tujuan pengambilan keputusan. Suatu Sistem Informasi Manajemen dapat membantu kedua pihak terakhir.
Selama ini pariwisata di beberapa daerah di Jawa Tengah jika dibandingkan dengan Provinsi Yogyakarta atau provinsi Jawa Barat  begitu terpuruk. Lihat saja bagaimana buruknya kondisi Maerokoco (miniaturnya Jawa Tengah); obyek wisata Pantai Marina di Tanjung Emas. Kita pun dapat menilai dari saat-saat liburan sekolah. Bus-bus pariwisata tak sepadat ketika masuk ke kedua provinsi tersebut.  Padahal Semarang misalnya, mempunyai Lawang Sewu, Kota Semarang Lama, musium Roggowarsito, Sam poo Kong, Masjid Agung Jateng, Gereja Blenduk, Vihara watu Gong dan sebagainya.
Sejalan dengan keinginan pemerintah khususnya pemerintah kota Semarang dan pemerintah Provinsi jawa Tengah untuk memajukan industri pariwisata maka tentunya ada keinginan besar untuk menata informasi data pariwisata sebaik-baiknya agar masyarakat yang membutuhkan dapat memperoleh informasi dengan cepat, akurat dan dapat disebarluaskan dengan mudah pula.
Ada berbagai cara untuk menyebar luaskan informasi misalnya  dari mulut ke mulut, radio, surat kabar, televisi dan brosur  Namun, informasi tersebut kelemahannya tidak bisa di akses setiap saat atau setiap waktu saat dibutuhkan. Secara umum SIM merupakan kebutuhan setiap organisasi. Hal ini disebabkan karena data yang disimpan suatu organisasi harus selalu diperbarui dan ditambah, sehingga keberadaannya dapat membantu memberikan keputusan dengan cepat. Untuk bidang pariwisata maka SIM dapat digunakan untuk mengelola data yang dapat dimanfaatkan oleh wisatawan, industri pariwisata maupun pemerintah. Data pariwisata yang banyak dan selalu bertambah membutuhkan pengelolaan yang tepat. SIM memiliki kemampuan untuk membantu mengambil keputusan dan juga menyediakan informasi bagi pengguna data dan informasi pariwisata. Keberadaan sistem informasi manajemen yang terintegrasi dengan baik disertai dengan dukungan sistem komputer akan sangat membantu pengelolaan data pariwisata.
Disamping kesiapan dari sistem pengelola data maka orang yang membangun struktur sistem informasi ini harus benar-benar mengerti kebutuhan pengguna data tersebut karena informasi pariwisata memiliki karakteristik data yang sangat beragam, seperti obyek dan daya tarik, data hotel, data sarana transportasi dan data-data faislitas lain, hingga ke data statistik seperti jumlah wisatawan dan pemandu wisatanya, perlu dikelola secara terintegrasi. Data-data ini juga sangat dinamis, sehingga kompleks dalam pemilahannya serta harus diperhatikan masalah keakuratan atau kebenaran datanya. Kegunaan dari setiap data juga harus diperhatikan berdasarkan segmen pasar penggunanya.
Dari sekian banyak teknologi informasi seperti di atas yang dapat diakses dengan mudah dan cepat  adalah internet. Dengan keberadaan internet, pengguna dapat meminta informasi pariwisata untuk suatu daerah dengan hanya mengetikkan nama lokasi alamat internet. Lalu pengguna dapat memilih obyek wisata sesuai kebutuhan dan keinginan yang mungkin bisa berubah setiap saat, Misalnya pengguna sebenarnya ingin ke lokasi X  tetapi ketika mengakses jumlah pengunjung sudah begitu padat. Padahal yang diinginkan adalah ketenangan dan kepuasan, maka sang pengguna dapat mengakses lagi obyek yang pengunjungnya tidak begitu banyak sehingga dapat enjoy dan betul-betul menikmati liburan bersama keluarga..
Selain sebagai media penyedia informasi internet juga dapat memudahkan wisatawan untuk berinteraksi dengan operator pariwisata yang dikehendakinya. Antara lain untuk kepentingan pemesanan kamar hotel, tiket perjalanan, tiket pertunjukan dan mengakses segala kebutuhan informasi pariwisata lainnya sehingga sangat memudahkan dan menghemat biaya serta menghemat waktu karena tidak perlu pergi sendiri ke tempat penjualannya. Walaupun demikian, sampai saat ini operator pariwisata yang telah memanfaatkan internet untuk melayani pelanggannya masih sangat sedikit. Apalagi obyek-obyek yang belum berskala  internasional. Paling-paling kontak hanya melaui person itupun melaui jasa operator.
Oleh karena itu,  tampilan kepariwisataan yang sudah tersedia saat ini, tidak banyak bermanfaat bagi wisatawan, karena yang ditampilkan bukanlah yang dibutuhkan, terlalu umum atau bahkan tidak akurat karena ditampilkan ketika wisatawan sudah berada di tempat. Misalnya jika kita ke obyek candi atau kebun binatang, data kepariwisataan ditulis dalam sebuah baliho atau papan pengumumannya. Bahkan yang paling menyedihkan seperti pernah dilansir TV swasta nasional, obyek wisata bledug Kuwu di Purwodadi , Grobogan Jawa Tengah papan namanya tidak utuh lagi dan pagar pembatas sudah miring.
Sebenarnya data yang dibutuhkan wisatawan adalah profil obyek yang akan dikunjungi. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi seorang ahli Teknologi Informasi dalam menyiapkan struktur basis data pariwisata yang akan dibangun supaya pemanfaatannya optimal. Secara garis besar struktur basis datanya harus sangat fleksibel untuk mengakomodasi sifat dinamis dari data pariwisata. Disamping itu pemerintah sebagai pengambil kebijaksanaan dan dunia perhotelan sebagai sarana penunjang  harus mendukung langkah ini demi kesernergisan  untuk menunjang pariwisata. Apapun gencarnya pemerintah dengan semboyan  “visit to Jateng” misalnya’ tanpa data akurat tentang dunia pariwisata dan penunjang hanyalah isapan jempol. 
Untuk mewujudkan sistem informasi pariwisata berbasis internet memang tidak begitu mudah seperti yang serba instant. Data-data yang dibangun perlu kelanjutan dan sumber daya manusia yang tidak gagap teknologi. Perangkat keras dan perangkat lunak harus tersedia dan membutuhkan biaya. Biaya ini bukan hanya dari segi pembelian perangkat keras dan perangkat lunak, tetapi juga biaya penyiapan informasi pariwisata yang tepat dan relevan. Setelah penyiapan dilakukan, juga diperlukan biaya untuk pemeliharaan, mengingat data pariwisata sangat dinamis sehingga membutuhkan penanganan yang seksama. Kebutuhan perangkat lunak lebih mudah diperoleh asalkan biayanya tersedia.
Kebutuhan untuk menyiapkan data pariwisata seperti di atas yang harus dapat disimpan secara baik bukan pekerjaan yang mudah. Hal ini disebabkan masih sulitnya mencari data pariwisata yang akurat serta langkanya ahli pariwisata. Kita tidak dapat mengisi suatu informasi pariwisata dengan data pariwisata yang seadanya atau asal-asalan. Selain itu untuk dapat melakukan interaksi dengan internet tentunya diperlukan sarana perangkat keras yang memadai dan jaringan komputernya.
Kendala lain adalah sosial budaya terutama bagi bangsa Indonesia yang kadang mainsetnya tidak mau berubah. Mereka tidak mau bersusah payah mencari informasi tentang kepariwisataan. Mereka umumnya datang berombongan sehingga ikut saja dengan paket yang ditawarkan. Atau di sisi lain karena sebagian besar masyarakat di Indonesia masih belum bisa menggunakan menggunakan internet. Dunia internet masih dipandang untuk golongan terpelajar atau kawula muda atau orang kantoran. Padahal dunia internet akan diperoleh bermacam informasi tentang keinginan kita @
===============================================================
NEXT - PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BAGI DUNIA PARIWISATA KHUSUSNYA DI JAWA TENGAH

0 SUDAH SAATNYA PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI SEKOLAH


Sistem adalah merupakan sekumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Informasi adalah data yang telah diolah sehingga dapat bermanfaat bagi penggunanya. Sehingga sistem informasi manajemen dapat diartikan sebagai suatu sistem informasi yang berbasis computer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa.
Dewasa ini banyak kita jumpai penerapan sistem informasi dalam kehidupan sehari-hari seperti bisnis, rumahsakit, pemerintahan, kegiatan usaha swasta, pendidikan dll. Banyak sekali manfaat dari pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi.  Teknologi Informasi dan Komunikasi yang perkembangannya begitu cepat secara tidak langsung mengharuskan manusia untuk menggunakannya dalam segala aktivitasnya. Beberapa penerapan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi antara lain dalam perusahaan, dunia bisnis, sektor perbankan, pendidikan, dan kesehatan.
Dalam dunia pendidikan khususnya SD, SMP, dan SLTA belum sepenuhnya memanfatkan Sistem Informasi Managemen secara maksimal. Padahal teknologi informasi sangatlah mendukung untuk meningkatkan kualitas pemebelajaran . Kegiatan dalam lingkungn sekolah,  terutama dalam kegiatan belajar mengajar, sistem informasi manajemen semakin berkembang dan tentu harus didukung teknologi yang semakin maju pula. Sekolah yang belum menerapkan SIM bisa dikatakan sekolah yang “gagap iptek”, karena sekarang semua kegiatan sekolah lebih menguntungkan bila menggunakan SIM.
Pada sistem penerimaan siswa baru, SIM dibutuhkan untuk memudahkan calon siswa untuk mendaftar ke sekolah tersebut, misalkan lewat sistem online. Demikian juga para orang tua dapat memantau dengan NEM sekian posisi anaknya di mana dalam level “aman” atau tidak sehingga orang tua dapat memutuskan putranya  dapat berharap di sekolah tertentu atau tidak.
Sementara pihak sekolah dengan mudah menyimpan data calon siswa untuk diolah lebih lanjut dalam database. Memudahkan semua pihak untuk berinteraksi, misalnya pihak sekolah dapat memberikan informasi kepada calon siswa/masyarakat yaitu  mengakses informasi tersebut dengan mudah. Segala informasi yang dibutuhkan oleh masyarat dapat dengan mudah diperoleh tanpa harus datang langsung, dan cukup di belakang meja komputer dan online.
Pemanfaatan SIM dalam bentuk lain misalnya  pemanfaatan blog, jejaring sosial menjadikan siswa  kreatif dalam mempersiapkan diri kita untuk bersaing di dunia global. Dengan e-mail, siswa bisa mengirimkan tugas yang diberikan oleh guru tanpa harus bertatap muka langsung. Dan dengan menjelajah internet, siswa akan tahu banyak hal yang bisa di dapat melalui internet seperti mencari artikel yang berkaitan dengan mata pelajaran di sekolah. Ini semua sangat menunjang sekali terhadap proses belajar di sekolah.
Sementara itu website  yang dibuat sekolah akan memberikan  layanan informasi bagi komunitas sekolah seperti guru, siswa, staf, pimpinan, orang tua, alumni dan masyarakat pada umumnya. Dampak lain memberikan nilai tambah bagi profil sekolah sehingga bisa meningkatkan daya saing yang lebih baik.
Pengembangan SIM Sekolah ini dengan  aplikasi berbasis web ini memiliki keunggulan-keunggulan diantaranya :
a.       Berbahasa Indonesia, hal ini untuk memudahkan pengguna dalam mengoperasionalkan SIM Sekolah.
b.      Jumlah pengguna tidak dibatasi, karena sistemnya menggunakan basis web sehingga siapa saja yang terhubung ke jaringan server SIM Sekolah bisa mengakses melalui browser
c.       Memiliki fitur backup database secara manual dan otomatis, sehingga keamanan data bisa lebih terjamin
d.      Pengaturan Menu yang user-friendly sesuai dengan hak akses masing-masing pengguna sehingga memberikan kemudahan dalam menggunakannya
e.       Menghasilkan laporan-laporan yang berguna bagi pengambilan keputusan dan perencanaan, baik laporan bersifat khusus maupun umum.

Dari tujuan dan keunggulan yang dicanangkan diatas, maka SIM Sekolah dibagi menjadi beberpa hal yaitu :
1.      Sistem Informasi Profil (Portal Sekolah) : yang nantinya akan berisi Profil Sekolah, Visi, Misi, Fasilitas, program-program, Berita/Artikel, kegiatan/agenda, informasi kesiswaan, forum, galeri foto, dan buku tamu.
2.      Sistem Informasi Personalia : yang berisi Data Guru dan Staf untuk mengelola informasi penting tentang tenaga pengajar maupun staf yang terdaftar di sekolah, seperti biodata, pangkat, jabatan, alamat, status bekerja, jam kerja, riwayat pendidikan, riwayat karir, riwayat pelatihan, tingkat kehadiran, info gaji dan lain-lain.
3.      Sistem Informasi Sarana dan Prasarana : berisi mengenai Manajemen Aset sekolah mulai dari penomoran aset, lokasi aset, penggunaan aset dan jumlah aset.
4.      Sistem Informasi Keuangan : akan berisi data pembayaran biaya pendidikan siswa, seperti SPP, uang pembangunan, dan biaya-biaya lain. Data pembayaran tersebut akan ditampilkan dalam format laporan yang akan memudahkan pihak sekolah dalam melakukan pemeriksaan dan evaluasi.
5.      Sistem Informasi Siswa : akan berisi data Penerimaan Siswa Baru, Biodata siswa, Pengelolaan Kenaikan Kelas Siswa (manual maupun otomatis), Pengelolaan Kelulusan/Alumni, Pencetakan Kartu Siswa, dan Pengelolaan Kedisiplinan Siswa.
6.      Sistem Informasi Akademik : berisi Pengelolaan Kurikulum, Penjadwalan Satuan Pengajaran, Pengelolaan Nilai Akademik Siswa dan Laporan Hasil Studi Siswa, dan Presensi Siswa dalam kegiatan PBM.
7.       Sistem Informasi Perpustakaan : berisi Pengelolaan buku, Pengelolaan anggota, Transaksi peminjaman dan pengembalian buku, dan Manajemen Arsip Digital.
8.      Sistem E-Learning : berisi Proses pendidikan menggunakan sistem online maupun intranet bagi siswa dan guru berupa modul sekolah, tanya-jawab, kuis online, maupun tugas-tugas.

KESIMPULAN
Dari pembahasan makalah diatas dapat kami simpulkan beberapa hal seperti dibawah ini :
Ø   Bahwa sekolah juga harus mempunyai SIM agar tidak ketinggalan jaman.
Ø   Bahwa sekolah yang dikatakan maju Iptek  adalah sekolah yang menerapkan SIM dalam setiap kegiatan untuk memajukan sekolahnya.
Ø  Bahwa TIK sudah diajarkan di sekolah maka perlu dimanfaatkan dan siswa harus aktif, kreatif

NEXT - SUDAH SAATNYA PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI SEKOLAH

Fans Olga Syahputra


Penderita Lumpuh Ini Ingin Bertemu Olga Syahputra
Tribun Jogja - Selasa, 8 Mei 2012 20:26 WIB


Cesar Winugrah (20) warga kampung Dawung, Kedungpane, Mijen, Semarang, hanya bisa berbaring selama hidupnya. Sakit di tulang punggung membuat tubuhnya lumpuh sejak bayi. Selama itu pula  Cesar belum pernah mendapat bantuan dari siapapun.

"Saya sampai curhat ke Bu RT kalau ada bantuan saya minta dikasih tahu," kata Agustina (53) yang tak lain ibu dari Cesar baru-baru ini.

Bantuan yang menjadi harapannya itu bukan untuknya, tapi anak semata wayangnya Cesar dan suaminya yang sudah uzur Sukiman (73).

Saat ini, hanya itulah yang menjadi pikirannya. Sebab, untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, ia sangat kesusahan. Baju-baju bekas yang diberi orang-orang jarang sekali laku. Bahkan, dua minggu terakhir ia belum mempunyai penghasilan dan hanya mencukupi kehidupannya dengan berutang.

"Selain itu, saya ingin mengirim surat ke Olga Syahputra, siapa tahu ia mau datang ke sini. Ketemu anak saya, soalnya Cesar ngefans dengan Olga," katanya.

Ia bercerita, meskipun lumpuh anaknya mempunyai hobi yaitu menonton televisi. Ada dua acara yang tidak pernah dilewatkannya yaitu sepak bola dan acara Olga Syahputra. Bahkan kalau malam, saat ada acara televisi dengan Olga di dalamnya, anaknya itu tertawa sendiri.

Saking sayangnya dengan televisi, tiap kali hujan ia meminta ibunya untuk segera mematikan televisi. Cesar takut tidak bisa melihat Olga lagi jika tv rusak karena tersambar petir, karena tahu ibunya tidak bisa membelikan tivi baru.

Agustina mengucapkan semua itu sembari bercanda sekaligus meneteskan air mata. Anaknya juga pernah bilang kepadanya, kalau Olga datang pasti akan menangis melihat keadaannya.

"Cesar kadang-kadang juga bilang, kalau ia minta maaf menjadi orang yang tidak berguna," ucapnya Lirih.

Di rumah yang hanya berdindingkan kayu itulah Agustin dan keluarganya bergantung. Bertahun-tahun lalu, keluarganya masih mempunyai rumah. Tapi saat mengetahui kepala Cesar tidak bisa diangkat pada umur delapan bulan, ia langsung berusaha mencari alternatif pengobatan untuk anaknya.

Rumah yang sebelumnya di kawasan Banyumanik pun ia jual. Dengan menggendong Cesar kemana-mana ketika kecil, ia menghabiskan seluruh hartanya untuk usaha kesembuhan anaknya. Hingga akhirnya ia bertempat di rumah berdindingkan kayu di tempatnya sekarang, ia belum pernah mendapatkan bantuan sama sekali. Yang menjadi pikirannya saat ini bukan hanya bantuan secara material, tetapi bantuan untuk masa depan anaknya.

"Kalau anak saya tidak ada yang merawat mungkin saya mati dengan mata terbuka tidak bisa menutup mata," ucapnya. (*)

Penulis : Bakti Buwono Budiastyo     ||     Editor : M Iwan Al
ReadmoreFans Olga Syahputra

Kadal Ekor Tiga



Heboh, Warga Temukan Kadal Berekor Tiga

 Kadal ekor bercabang tiga Beberapa hari lalu, warga Kedungpane, Mijen dihebohkan penemuan hewan Kadal ekornya bercabang tiga. Temuan aneh itu membuat penasaran warga sekitar.

Awalnya, Sunaryo, warga RT 03/RW 03 Dawung, Kedungpane, Mijen dikagetkan dengan munculnya di halaman rumahnya seekor Kadal ekornya bercabang tiga. Dia pun langsung menangkap Kadal aneh itu, lalu di pelihara Sunaryo.
“Pagi itu waktu saya sedang menyapu halaman,” kata Sunaryo,
Temuan Kadal aneh itu membuat warga sekitar penasaran dan ingin melihatnya. Sehingga sejak ditemukan kadal itu, rumah Sunaryo menjadi ramai dikunjungi orang mulai dari anak-anak, hingga orang dewasa, silih berganti berdatangan.
Disinggung apakah Sunaryo berniat melepas kadal tersebut. Namun sampai saat ini belum berniat menjualnya. “Saya masih ingin merawatnya, tetapi kalau ada yang membutuhkan akan saya jual,” ungkapnya. (Pol)

ReadmoreKadal Ekor Tiga

FIlsafat Ilmu


MENGERTI BERARTI MEMAAFKAN SEGALANYA

Oleh: Haryanto
NIM:11.61.0406



            Dalam zaman yang sudah dikatakan edan orang kadang sulit untuk mementingkan kehidupan bersama. Yang ada dalam kehidupan,  sebagian besar  orang,  berusaha untuk memenuhi kepentingan pribadi. Kalau sudah begitu berbagai macam cara ditempuh tanpa memperdulikan etika, tatanan, dan akibat yang ditimbulkan, khususnya kepada orang lain. Kadang orang menjadi tidak mengerti atau pura-pura tidak mengerti atas tindakan tersebut.  Namun dari orang yang suka “ngedan” lebih beruntung yang “eling dan waspodo”. Maka sebagai wong cilik lebih baik ngeli saja tetapi bukan berarti ikut keli. Sebab jika tidak begitu yang rugi diri sendiri. Tak ada gunanya kita mentang-mentang
          Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, mengerti atau tahu dimaknai  memaklumi; menyadari; menginsyafi. Berarti orang yang melakukan perbuatan atau tindakan, apa pun kecilnya dan bentuknya harus menyadari dan memaklumi tindakannya akan merugikan orang lain atau tidak. Atau sebaliknya; jika orang lain melakukan sesuatu yang kiranya tidak sesuai dengan hati dan perasaan kita maka kita pun harus menginsyafi. Konsekwensinya kata maaf harus didahulukan. Maaf menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti membebaskan seseorang dari hukuman karena suatu kesalahan (tuntutan, denda dsb). Ujungnya sebenarnya kehidupan ini harus saling nrimo ing pandum dan  pasrah ngallah untuk menumbuhkan keharmonisan hidup dan kehidupan.
          Orang dikatakan mengerti berarti memahami dan menerima apa adanya  setiap kekurangan dan kelebihan baik diri sendiri maupun orang lain. Dalam kehidupan orang yang miskin, orang dapat dikatakan  mengerti berarti tidak pernah mengeluh terhadap apa yang ditimpakan kepadanya, tidak menyalahkan Tuhan sebagai sang pencipta dan mampu menjalani dan memahami hidup apa adanya dengan kesederhanaan dan kesabaran. Semua sebagai ujian agar bekerja keras dan mampu memahami dibalik kekurangan pasti ada hikmah tersembunyi. Pepatah klasik Allah memberikan suatu kesukaran pasti ada maksud tertentu, yang manusia tidak mungkin bisa menduganya. Sebab semua adalah rahasia Allah semata.
Sulit memang menempatkan hati pada kesabaran dan keikhlasan, jika hal itu masih dihadapkan dengan kenyataan serba kekurang adaan. Ditambah lagi keadaan suami belum mendapatkan pekerjaan,  sementara kebutuhan pokok makan dan kebutuhan anak untuk sekolah semakin membebani dan tidak bias ditunda setiap hari. Jika tidak ada kesabaran maka suamilah menjadi sasaran, jika pun suami hanya pasrah kepada Allah, maka makian dan hujatan akan tertuju pada suami bahwa tidak ada gunanya sembahyang siang malam. Sebab kenyataan tidak bisa mengubah nasib. Dan itu biasanya ditumpahkan seorang istri, yang kadangkala  tidak kuat menghadapi godaan. Maka muncullah bentuk kesyirikan, penyekutuan Allah. Kadang orang tidak menyadari semua hidup adalah ujian dan manusia dituntut untuk mengerti lalu bersabar dan bisa memaafkan kekurangan .
          Sementara itu jika kehidupan telah kaya, orang tidak mau mengerti jati dirinya. Dengan uang dan kedudukannya berbuat apa saja. Ketaatan dan keadilan hanya diberlakukan untuk orang sebaya atau selevel. Selebihnya menganggap orang lain sebelah mata. Orang mudah marah terhadap pembantu yang berbuat kesalahan atau sekedar ditimpakan kesalahan. Majikan tidak mau mengerti dan tidak mau memahami apa yang telah dilakukan adalah sebuah kesalahan. Dikira dengan memberi gaji bulanan telah memberikan ketenangan dan bertindak semaunya. Tidakkah ingat juga harta yang telah didapat  ada sebagian milik orang lain. Uang  bisa digunakan untuk semaunya. Dengan uang tidak boleh semena-mena kepada orang lain.
          Orang diminta mengerti memang sulit, karena  harus memerlukan pemikiran jernih, waktu khusus, dan kematangan nurani. Sikap dan pengaruh Egoisme harus disingkirkan jauh-jauh untuk membuang kerunyaman yang lebih jauh. Dalam prinsip jawa “perlu adanya Andap Asoring  manah, wani ngalah luhur wekasane.” Artinya mengalah bukan berarti kalah. Semua demi keluhuran budi  dan menjaga ketenteraman dan kedamaian dalam menjalani kehidupan. Tak ada rasa srei, drengki, jail, metakil. Semua perbedaan dan kekurangan adalah keindahan cakrawala yang selalu diisi dan mengisi ruang yang kurang  sehingga manusia akan selalu mencari kesempurnaan hidup demi kebaikan di dunia dan akhirat.
          Memang kadang kala kita sudah mencoba untuk mengerti, tetapi orang tidak mau memahami apa maksud kita yang sangat halus. Orang seolah-olah sudah kehilangan jati diri dan homo sociusnya. Yang ada adalah homo homini lupus, merasa orang lain tidak ada gunanya. Jika sudah seperti itu kehidupan tak ubahnya di rimba raya modern. Orang tidak lagi berpedoman pada budaya dan justru menghilangkan budaya sendiri demi kebutuhan sesaat dan biar dicap modern.  Dalam menghadapi kehidupan yang semakin tidak menentu ini, ada baiknya kita merenung, menggali kembali ajaran-ajaran  bijak generasi pendahulu kita yang mungkin akan sangat berguna bagi kehidupan masyarakat sekarang ini. Ajaran dalam kitab-kitab tidak hanya diperuntukkan untuk orang Jawa saja, tetapi bias bermanfaat bagi siapa pun yang ingin mempelajarinya.
ReadmoreFIlsafat Ilmu

Manajemen Pemasaran


INTERAKSI ANTAR AKTOR PEMBENTUK KONTEKS PEMASARAN
KASUS: JASA PENDIDIKAN NON-FORMAL BIMBINGAN BELAJAR “TEKNOS”

1. AKTOR 1: MACRO ENVIRONMENT (LINGK.EKSTERNAL MAKRO)
  a. Kondisi eksternal makro yaitu adanya kemajuan teknologi seperti skype dan webcam yang  memungkinkan hal yang semula oleh banyak orang dianggap sesuatu mimpi kini menjadi suatu kenyataan. Dengan kedua alat ini, yaitu skype dan webcam orang dapat berbicara langsung dengan bertatap muka tanpa harus bertemu fisik walaupun dalam jarak jauh (istilahnya tanpa batas dalam era globalisasi)
 
  b. Dampaknya
      - Perusahaan Teknos
      Perusahaan teknos mengaplikasikan  dan memanfaatkan webcam ke dalam  aktivitas belajar mengajar. Para murid  dalam jarak yang jauh bias mendapatkan pengajaran dari guru Teknos tanpa harus datang ke lokasi bimbingan belajar  tetapi cukup dari rumah atau di manapun murid berada.

-         Dalam industri digunakan untuk chatting dan teleconference. Ini sangat efektif tanpa menyediakan tempat, snack, dan kapanpun bias dilakukan tanpa melalui undangan
-         Pasar
Murid-murid yang belajar di Bimbel Teknos di Jayapura, Banda Aceh, Makasar, dan kota-kota besar lainnya jika ingin mendapatkan pengajaran dari Guru Teknos di Jakarta , mereka tinggal berkomunikasi  dengan Teknos pusat  masalah pelajaran yang dikehendaki kemudian  mengaktifkan webcam  yang dipunyai, begitu  tersambung  maka pembelajaran bias dimulai seperti halnya pembelajaran regular pada umumnya. Metode pengajaran seperti ini  bakal dikembangkan bukan hanya lintas daerah dan Negara, bahkan lintas benua.

2. AKTOR 2: PERUSAHAAN BIMBEL TEKNOS  (COMPANY)
     a. Siapa Pemilik Bimbel teknos ?
Pemilik perusahaan Bimbel Teknos adalah  Gusti Bagia Mulyadi  berdiri sejak  1998 tetapi  sampai tahun 2010 mengalami kevakuman (12 tahun)  akibat  krisis moneter di Indonesia. Baru tahun 2010  Bimbel teknos melakukan upaya mencari inovasi baru guna mengejar ketertinggalan. Salahsatunya adalah menggunakan media skype dan webcam.
 
      b. Aset Bimbel Teknos mempunyai 230 cabang dengan murid per cabang 100-200 orang dan 30 %  telah mengaplikasikan webcam.

    c. Kemampuan racikan  pemasaran dalam melayani  pelanggan, teknos membuka cabang  dan mengaplikasikan  webcam berdasarkan permintaan, belum  dibuka secara regular. Para murid bebas memilih guru Teknos di Jakarta  dan guru teknos di Jakarta (pusat ) akan mengajarinya  melalui webcam sepanjang waktu tanpa datang ke tempat teknos di pusat. Atau bisa juga murid belajar dengan bimbel Teknos di daerah.
     d. Kapabilitas dinamis Bimbel Teknos terus akan menambah deferensiasi dari pada kompetitornya. Selain itu  terus mencari inovasi baru  dalam pembelajarannya untuk mengejar ketertinggalan akibat krisis moneter 12 tahun yang lalu.







     e. Apakah  Aset dan kapabilitas mengandung diferensiasi ? “Ya” karena dengan cabang-cabang yang ada maka Bimbel Teknos akan semakin terkenal. Cabangnya tidak hanya 130 saja  tetapi lebih dari itu. Cabang pun tidak atas permintaan tetapi lebih karena deferensiasi  dan nantinya pemakaian webcam bias mencapai 100 %.
         Dengan adanya cabang-cabang yang banyak maka siswa  yang ditangani maksimal 40 sehingga hasilnya bias maksimal.
      f. Bimbel Teknos dapat dijadikan sebagai kompetensi utama dalam meraih keunggulan  karena dalam era globalisasi dan teknologi ini orang dituntut serba cepat dalam segala hal. Dengan media webcam tentu siswa langsung dapat mendapatkan bimbingan dari pagi sampai malam (jam malam belajar). Sehingga siswa tidak terpancang oleh ruang dan waktu belajarnya.
     g. Tawar manfaat bimbel Teknos adalah:
          - Murid dapat memilih guru Teknos di Pusat (Jakarta)
          - Murid melalui webcam dapat bertatap muka secara langsung tanpa bertemu fisik
          - Murid dalam belajar tidak perlu susah-susah datang ke lokasi, mereka dapat 
             bertemu secara virtual
-    Para investor yang berminat join  dengan teknos cukup dengan uang 40-90 juta     
    lebih murah dari harga waralaba teknos 150 juta.
      h. Racikan bauran Teknos
 1. Promosi BTL,  Bimbel Teknos  mendukung TRY OUT UN di Istora Senayan  dan TRY OUT Online bersama PT Telkom
 2. Promosi ATL , Bimbel Teknos beriklan di media massa dan elektronik. Yang paling sering face book dan website. Iklan teknos di sebelah kanan layer facebook. Begitu mengeklik ikon teknos  si user langsung diarahkan ke  website teknos.
 3.  Yang dipakai brand Ambassador  TEKNOS   tidak seperti pemain lain yang menggunakan public figure  seorang artis. Pada Bimbel Teknos justru menggunakan  figure dari  pendiri teknos  dengan latar belakang bangunan  kampus terfavorit di negeri ini seperti Kampus UGM, UI dan ITB. Alasannya siswa setelah lulus SMU akan bercita-cita  bias masuk dan kuliah di Universitas favorit tersebut. Dan dengan public figure pendiri teknos, siswa tentunya dapat langsung berhadapan dengan orangnya dan dapat meresakan dan menilai kecerdasarnya. Sementara jika memakai public figure artis belum tentu si artis ini belajar di bimbel tersebut. Atau para siswa belum tentu dapat bertatap muka melalui webcam. Itu artinya artis itu sebagai model pembohongan atau memilih kucing dalam karung.
4.  Yang dilakukan Teknos dalam membangun Relationship Marketing
   - membangun relationship dengan orang-orang pemerintahan sehingga bimbel Teknos mendapat subsidi terutama dalam waralaba
   - Menggunakan facebook dan website sehingga dengan iklan  yang dipasang disebelah kanan tempat berbagai iklan produk muncul. Begitu user mengklik langsung diarahkan ke website Teknos sehingga akan diperoleh informasi teknos dan konten  yang menarik.
   -  memberikan keringan bagi invertos yang akan join dalam waralaba. Semula harganya 150 juta sekarang cukup 40-90 juta tergantung paket waralaba yang diambil.


3.      AKTOR 3: INDUSTRI
 Bimbel yang dapat menjadi pesaing  Bimbel TEKNOS adalah:
a.        PRIMAGAMA  karena sudah lama berdiri dan hampir semua kota kecamatan di   kabupaten/kota madia  sudah ada cabangnya. Kelas bimbelnya bermacam-macam. Ada kelas Pengayaan, Kelas Remidial, Kelas Olympiade. Disamping itu dikembangkan potensi siswa berdasarkan sidik jarinya. Dan ini satu-satunya di Indonesia.







b.      IPIEM  berdiri di kota pelajar Yogyakarta dan telah mempunyai banyak cabang di kota-kota besar
c.        NEUTRON    juga telah membuka banyak cabang dan merupakan bimbel yang berdiri sejak lama
d.NEW Concept  merupakan bimbel yang memadukan bahasa Inggris dengan  materi   pelajaran  dan siswanya sering diajak langsung berhadapan dengan turis asing.
e.       Ganeca Operation, yang telah berdiri lama di Bandung dan telah mempunyai banyak cabang di kota-kota besar.

4. AKTOR 4: MEMAHAMI PASAR
     a. Target pasar Bimbel Teknos adalah semua siswa  baik SD, SMP, dan SMU/  SMK.  Namun  yang lebih utama Siswa kelas IX untuk SMP yang akan menghadapi Ujian dan siswa kelas 12 yang akan ujian Nasional dan sekaligus masuk perguruan tinggi. Disamping itu juga para investor untuk menanamkan saham dan orang pemerintahan agar mendapat subsidi.

    b. Luas cakupan bimbel Teknos tidak hanya lintas daerah atau Negara, tetapi juga lintas benua
    c.  Perilaku target pasar ini belum sepenuhnya  tercapai karena bimbel teknos baru membuka 130 cabang berdasarkan permintaan dengan  30 % baru memakai webcam.
    d. Manfaat yang mereka cari dari bimbel
         1. dapat meningkatkan prestasi belajar
         2.  dapat membantu jika ada PR dari sekolah
         3.  dapat membantu dalam mempelajari  pelajaran di sekolah formal
         4.  belajarnya menjadi terpogram
         5.  dapat membantu memasuki jenjang ke sekolah yang lebih tinggi dan favorit dan  siswa SMU dapat masuk ke universitas ternama
     e. Apakah manfaat carian telah sesuai dengan tawaran manfaatnya?
         Secara umum telah sesuai karena berdasarkan  informasi bimbel bersangkutan biasanya dicantumkan daftar siswa mereka yang telah lulus dengan nilai terbaik dan masuk sekolah favorit dan universitas ternama; bimbel telah terbukti membntu siswa dalam belajar sehingga siswa dapat memilih paket yang ditawarkan


5. NILAI/ VALUE
    
-         Siswa  tidak gagap dalam teknologi
-         Siswa tidak datang ke lokasi
-         Siswa dapat bertatap muka  tanpa berhadapan fisik
-         Siswa dari daerah, pulau lain, Negara lain, dan benua lain dapat meminta diajari dari guru di Jakarta.
-         Perusahaan dan pemerintah dapat melakukan chatting dan teleconference  setiap saat tanpa terbatas ruang dan waktu



ReadmoreManajemen Pemasaran

PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BAGI DUNIA PENDIDIKAN


(sebuah pemikiran tentang Buku Induk Siswa)

Oleh: Haryanto

Dalam era globalisasi sekarang ini begitu mudahnya dan cepatnya suatu berita yang terjadi di seberang pulau yang jauh bisa didengar dan dilihat melalui tayangan Televisi, baik berita hiburan maupun  kasus menonjol di bidang  kriminal  seperti pembunuhan terorisme dan pembunuhan. Sering reporter mencari berita tentang masa-masa sekolah tokoh-tokoh tersebut. Alhasil, pihak sekolah kadang kesulitan membuka tabir murid mereka dengan membuka buku induk.
Di dunia pendidikan sekarang ini sudah dibangun system informasi  tentang data siswa secara nasional dengan diterbitkan Nomor Induk Siswa Nasional sehingga  di suatu sekolah dapat diketahui berapa jumlah siswanya. Sayangnya, informasi itu hanya sebatas di situ. Ketika siswa telah lulus maka tidak ter up date lagi. Hanya siswa yang melanjutkan ke sekolah  yang lebih atas dapat terdeteksi karena menggunakan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN)  sementara yang  putus sekolah tidak bisa terdeteksi.
Oleh karena itu, system manajemen perlu dibangun. Selama ini pemerintah hanya meminta daftar nominasi peserta Ujian Nasional. Sementara data lengkap hanya di pihak sekolah  yang disebut buku induk. Buku Induk yang memuat data siswa dari kelas 1 sampai kelas 6 di jenjang SD dan kelas 7 sampai kelas 9 di tingkat SLTP, serta kelas 10 sampai kelas kelas 12 untuk tingkat SMA/SMK hanya ditulis manual. Data-data tersebut berisi biodata tentang siswa; tahun berapa masuk ke sekolah; dan nilai-nilai. Lengkap juga dengan catatan jika anak itu drop out.
Buku induk tersebut hanya dokumen mati yang akan berguna jika suatu saat dibuka karena suatu masalah. Pengguna harus datang ke sekolah dan bertanya angkatan ke berapa?. Tapi bagaimana jadinya jika seorang siswa sudah lulus puluhan tahun dan dengan  tenaga administrasi yang telah  mengalami pergantian ? lalu buku itupun tidak lagi sempurna atau utuh karena suatu sebab? Padahal misalnya pihak kepolisian akan kros cek tentang pelaku terorisme. Tentu saja akan kesulitan dan banyak kendala.
Sudah saatnya pihak sekolah membangun sistem informasi pada buku induk yang dapat diakses semua pihak, baik alumni, siswa sendiri, orang tua, tentang siswa yang berada di sekolah. Dengan kemajuan teknologi, data-data siswa di buku induk yang ditulis tangan dapat berdampingan dengan menggunakan system informasi manajemen.Hal ini untuk membantu mendapatkan data secara cepat dan akurat.  Data siswa yang banyak dan selalu bertambah membutuhkan pengelolaan yang tepat. SIM memiliki kemampuan untuk membantu mengambil keputusan dan juga menyediakan informasi bagi pengguna data dan informasi kependidikan tanpa harus berganti buku dan dipandang lebih praktis. Keberadaan sistem informasi manajemen yang terintegrasi dengan baik disertai dengan dukungan sistem komputer akan sangat membantu pengelolaan data buku induk siswa.
Disamping itu kesiapan dari sistem pengelola data maka orang yang membangun struktur sistem informasi ini harus benar-benar mengerti kebutuhan pengguna data tersebut karena informasi dunia pendidikan memiliki karakteristik data yang sangat beragam, seperti dalam satu semester kadang ada anak yang masuk/pindah dari sekolah lain di kelas 8 SMP (misalnya) praktis nilai untuk kelas 7 tidak ada karena berada di sekolah lain dan sekolah lain yang mempertanggungjawabkan. Di samping itu jumlah kelas dan mata pelajaran kadang berubah. Maka data-data itu menjadi dinamis dan  kompleks dalam pemilahannya serta harus diperhatikan masalah keakuratan atau kebenaran datanya. Kegunaan dari setiap data juga harus diperhatikan berdasarkan segmen pasar penggunanya.
Secara umum teknologi informasi akan sangat bermanfaat dalam penyajian informasi yang cepat, mudah dan akurat yang sangat dibutuhkan oleh pemerintah, alumni, orang tua dan sekolah sendiri. Salah satu dari sekian banyak teknologi informasi yang bermanfaat dan dapat diakses dengan mudah dari manapun adalah internet. Internet menghubungkan sejumlah komputer menjadi suatu jaringan komputer. Hubungan antara komputer ini dapat melalui jaringan telepon biasa, atau jaringan digital khusus, sehingga dengan keberadaan jaringan telepon yang dapat menghubungkan lokasi-lokasi yang berbeda seberapapun jauhnya, maka dengan komputer yang tersambung ke jaringan komputer kita dapat mengakses data dari lokasi yang berjauhan. Dengan keberadaan internet, pengguna dapat meminta informasi pariwisata untuk suatu daerah dengan hanya mengetikkan nama lokasi alamat internet.
Keuntungan penggunaan internet adalah ketersediaan selama 24 jam, tidak mengenal lelah serta adanya jaminan privasi. Pencarian informasi yang sangat cepat dan mudah dapat dilakukan dengan fasilitas search engine, serta adanya direktori internet secara online. Dengan sekian banyak fasilitas, tentunya informasi khususnya tentang siswa  akan dapat diakses dan disebarluaskan dengan sangat cepat dibandingkan dengan mencari buku induk. Misalnya seorang alumni membutuhkan data teman-temanya dua angkatan untuk mengadakan reuni. Tentunya dengan cara mengetik nama sekolah, angkatan lulus atau angkatan masuk akan diperoleh data nama-nama siswa. Sekalipun pengaksesan data dilakukan di luar negeri.
Dari pihak pemerintah pun dapat mengetahui secara cepat dan tepat jumlah anak yang sekolah dan drop out karena  dengan teknologi internet jelas data siswa tiap bulan akan dapat dipantau. Di samping itu pemerintah dapat melakukan pemetaan penyebaran jumlah anak yang sekolah. Atau istilahnya pemerintah dapat mengetahui sekolah gemuk atau sekolah kurus  sehingga bantuan tidak salah masuk dan tidak ada lagi sekolah yang bangunanya sampai ambruk.
Sistem informasi ini juga dapat dikembangkan dengan akses perkembangan nilai anak. Orang tua dari rumah dapat mengakses situs sekolah  tentang hasil belajarnya putranya. Jika ada penurunan nilai, maka orang tua dapat mengambil langkah-langkah  pembelajaran anak. Secara komulatif  dapat memprediksi nilai raport anak. Jika perlu dan ada persetujuan nilai raport tidak perlu dicetak tetapi cukup ditayangkan melalui internet. Langkah ini tentu  tidak mempertimbangkan atau mengesampingkan nilai akhlak dan kepribadian  sebagai ciri karakter yang ingin dibangun dalam dunia pendidikan. Namun setidaknya dalam batasan nilai siswa ditayangkan melalui internet akan meberi motivasi bagi siswa dan orang tua.
Ide-ide di atas membutuhkan pemikiran karena selama ini tidak semua orang tua siswa  paham internet. Tapi paling tidak putranya yang di sekolah sudah diajari internet dapat mengakses nilainya setiap saat dan dilaporkan ke orang tua dengan kejujuran. Dan pihak sekolah dalam hal ini,  tidaklah terlalu sulit karena hampir sekolah sekarang di tingkat SMP, SLTA sudah mempunyai situs internt tentang sekolahnya. ***
.
iC � t i ps s or pariwisata yang telah memanfaatkan internet untuk melayani pelanggannya masih sangat sedikit. Apalagi obyek-obyek yang belum berskala  internasional. Paling-paling kontak hanya melaui person itupun melaui jasa operator.
Oleh karena itu,  tampilan kepariwisataan yang sudah tersedia saat ini, tidak banyak bermanfaat bagi wisatawan, karena yang ditampilkan bukanlah yang dibutuhkan, terlalu umum atau bahkan tidak akurat karena ditampilkan ketika wisatawan sudah berada di tempat. Misalnya jika kita ke obyek candi atau kebun binatang, data kepariwisataan ditulis dalam sebuah baliho atau papan pengumumannya. Bahkan yang paling menyedihkan seperti pernah dilansir TV swasta nasional, obyek wisata bledug Kuwu di Purwodadi , Grobogan Jawa Tengah papan namanya tidak utuh lagi dan pagar pembatas sudah miring.
Sebenarnya data yang dibutuhkan wisatawan adalah profil obyek yang akan dikunjungi. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi seorang ahli Teknologi Informasi dalam menyiapkan struktur basis data pariwisata yang akan dibangun supaya pemanfaatannya optimal. Secara garis besar struktur basis datanya harus sangat fleksibel untuk mengakomodasi sifat dinamis dari data pariwisata. Disamping itu pemerintah sebagai pengambil kebijaksanaan dan dunia perhotelan sebagai sarana penunjang  harus mendukung langkah ini demi kesernergisan  untuk menunjang pariwisata. Apapun gencarnya pemerintah dengan semboyan  “visit to Jateng” misalnya’ tanpa data akurat tentang dunia pariwisata dan penunjang hanyalah isapan jempol. 
Untuk mewujudkan sistem informasi pariwisata berbasis internet memang tidak begitu mudah seperti yang serba instant. Data-data yang dibangun perlu kelanjutan dan sumber daya manusia yang tidak gagap teknologi. Perangkat keras dan perangkat lunak harus tersedia dan membutuhkan biaya. Biaya ini bukan hanya dari segi pembelian perangkat keras dan perangkat lunak, tetapi juga biaya penyiapan informasi pariwisata yang tepat dan relevan. Setelah penyiapan dilakukan, juga diperlukan biaya untuk pemeliharaan, mengingat data pariwisata sangat dinamis sehingga membutuhkan penanganan yang seksama. Kebutuhan perangkat lunak lebih mudah diperoleh asalkan biayanya tersedia.
Kebutuhan untuk menyiapkan data pariwisata seperti di atas yang harus dapat disimpan secara baik bukan pekerjaan yang mudah. Hal ini disebabkan masih sulitnya mencari data pariwisata yang akurat serta langkanya ahli pariwisata. Kita tidak dapat mengisi suatu informasi pariwisata dengan data pariwisata yang seadanya atau asal-asalan. Selain itu untuk dapat melakukan interaksi dengan internet tentunya diperlukan sarana perangkat keras yang memadai dan jaringan komputernya.
Kendala lain adalah sosial budaya terutama bagi bangsa Indonesia yang kadang mainsetnya tidak mau berubah. Mereka tidak mau bersusah payah mencari informasi tentang kepariwisataan. Mereka umumnya datang berombongan sehingga ikut saja dengan paket yang ditawarkan. Atau di sisi lain karena sebagian besar masyarakat di Indonesia masih belum bisa menggunakan menggunakan internet. Dunia internet masih dipandang untuk golongan terpelajar atau kawula muda atau orang kantoran. Padahal dunia internet akan diperoleh bermacam informasi tentang keinginan kita @
===============================================================
ReadmorePERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BAGI DUNIA PENDIDIKAN

PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BAGI DUNIA PARIWISATA KHUSUSNYA DI JAWA TENGAH


Oleh: Haryanto



Seiring dengan padatnya aktivitas manusia karena rutinitas kerja maka kebutuhan untuk mencari tempat refresing semakin dibutuhkan. Tempat refresing atau berlibur bukanlah swalayan, hotel, atau keramaian kota. Tujuan yang dicari adalah tempat yang natural, alami, alam, yang bisa membuang kejenuhan karena (terutama pebisnis) hampir 24 jam waktunya digunakan untuk duduk dikantor dengan segudang pekerjaan atau berkas kertas-kertas. Tak heran waktu libur akan sangat bermanfaat dan kadang ekstremnya tidak boleh diganggu karena ingin bersama keluarga membangun kemesraan sambil membuang penat.

 Untuk mencukupi kebutuhan mereka  diperlukan informasi tentang tujuan wisata, obyek wisata yang menarik, sarana yang tersedia seperti transportasi untuk mencapai daerah tujuan wisata, produk wisata yang diminati dan lain sebagainya. Untuk memperoleh informasi tersebut wisatawan sering mengalami kesulitan karena tidak mengetahui dimana dan pada siapa harus meminta informasi. Singkatnya kebutuhan informasi di bidang pariwisata meningkat dan perlu disiapkan dengan rapi dan terstruktur agar dapat diakses dengan mudah.

Selama ini obyek-obyek wisata di Jawa Tengah hanyalah Candi Borobudur, Lawang Sewu, Gedong Songo dan lain sebagainya. Padahal yang dibutuhkan wisatawan kadang bukan ketenarannya, karena mereka biasanya sudah sering mengunjungi  tetapi yang diutamakan biasanya bagaimana bisa membangun keakraban dengan anak-anak mereka. Maka  obyek wisata yang mereka cari bukanlah yang jaraknya jauh atau prestise tetapi   justru yang bisa membangkitkan kegembiraan dan keceriaan anak-anak mereka. Obyek tersebut semacam permainan/wahana air atau kebun binatang. Namun informasi tersebut kadang  kurang lengkap dan akurat. Misalnya fasilitas kuliner, belanja, dan penginapan.

Selain kebutuhan wisatawan akan informasi yang lengkap, akurat dan mudah didapat, maka pihak lain yang juga membutuhkan data dan informasi tersebut adalah pihak pengelola industri pariwisata dan pemerintah sebagai pihak pengambil keputusan dan penentu kebijakan di bidang pariwisata. Namun penekanan kebutuhan data dan informasi bagi masing-masing pihak berbeda. Jika bagi wisatawan adalah untuk memudahkan mereka menentukan rencana perjalanan wisatanya sementara bagi industri pariwisata dan pemerintah, adanya sistem informasi yang baik sangat membantu mereka untuk tujuan pengambilan keputusan. Suatu Sistem Informasi Manajemen dapat membantu kedua pihak terakhir.
Selama ini pariwisata di beberapa daerah di Jawa Tengah jika dibandingkan dengan Provinsi Yogyakarta atau provinsi Jawa Barat  begitu terpuruk. Lihat saja bagaimana buruknya kondisi Maerokoco (miniaturnya Jawa Tengah); obyek wisata Pantai Marina di Tanjung Emas. Kita pun dapat menilai dari saat-saat liburan sekolah. Bus-bus pariwisata tak sepadat ketika masuk ke kedua provinsi tersebut.  Padahal Semarang misalnya, mempunyai Lawang Sewu, Kota Semarang Lama, musium Roggowarsito, Sam poo Kong, Masjid Agung Jateng, Gereja Blenduk, Vihara watu Gong dan sebagainya.
Sejalan dengan keinginan pemerintah khususnya pemerintah kota Semarang dan pemerintah Provinsi jawa Tengah untuk memajukan industri pariwisata maka tentunya ada keinginan besar untuk menata informasi data pariwisata sebaik-baiknya agar masyarakat yang membutuhkan dapat memperoleh informasi dengan cepat, akurat dan dapat disebarluaskan dengan mudah pula.
Ada berbagai cara untuk menyebar luaskan informasi misalnya  dari mulut ke mulut, radio, surat kabar, televisi dan brosur  Namun, informasi tersebut kelemahannya tidak bisa di akses setiap saat atau setiap waktu saat dibutuhkan. Secara umum SIM merupakan kebutuhan setiap organisasi. Hal ini disebabkan karena data yang disimpan suatu organisasi harus selalu diperbarui dan ditambah, sehingga keberadaannya dapat membantu memberikan keputusan dengan cepat. Untuk bidang pariwisata maka SIM dapat digunakan untuk mengelola data yang dapat dimanfaatkan oleh wisatawan, industri pariwisata maupun pemerintah. Data pariwisata yang banyak dan selalu bertambah membutuhkan pengelolaan yang tepat. SIM memiliki kemampuan untuk membantu mengambil keputusan dan juga menyediakan informasi bagi pengguna data dan informasi pariwisata. Keberadaan sistem informasi manajemen yang terintegrasi dengan baik disertai dengan dukungan sistem komputer akan sangat membantu pengelolaan data pariwisata.
Disamping kesiapan dari sistem pengelola data maka orang yang membangun struktur sistem informasi ini harus benar-benar mengerti kebutuhan pengguna data tersebut karena informasi pariwisata memiliki karakteristik data yang sangat beragam, seperti obyek dan daya tarik, data hotel, data sarana transportasi dan data-data faislitas lain, hingga ke data statistik seperti jumlah wisatawan dan pemandu wisatanya, perlu dikelola secara terintegrasi. Data-data ini juga sangat dinamis, sehingga kompleks dalam pemilahannya serta harus diperhatikan masalah keakuratan atau kebenaran datanya. Kegunaan dari setiap data juga harus diperhatikan berdasarkan segmen pasar penggunanya.
Dari sekian banyak teknologi informasi seperti di atas yang dapat diakses dengan mudah dan cepat  adalah internet. Dengan keberadaan internet, pengguna dapat meminta informasi pariwisata untuk suatu daerah dengan hanya mengetikkan nama lokasi alamat internet. Lalu pengguna dapat memilih obyek wisata sesuai kebutuhan dan keinginan yang mungkin bisa berubah setiap saat, Misalnya pengguna sebenarnya ingin ke lokasi X  tetapi ketika mengakses jumlah pengunjung sudah begitu padat. Padahal yang diinginkan adalah ketenangan dan kepuasan, maka sang pengguna dapat mengakses lagi obyek yang pengunjungnya tidak begitu banyak sehingga dapat enjoy dan betul-betul menikmati liburan bersama keluarga..
Selain sebagai media penyedia informasi internet juga dapat memudahkan wisatawan untuk berinteraksi dengan operator pariwisata yang dikehendakinya. Antara lain untuk kepentingan pemesanan kamar hotel, tiket perjalanan, tiket pertunjukan dan mengakses segala kebutuhan informasi pariwisata lainnya sehingga sangat memudahkan dan menghemat biaya serta menghemat waktu karena tidak perlu pergi sendiri ke tempat penjualannya. Walaupun demikian, sampai saat ini operator pariwisata yang telah memanfaatkan internet untuk melayani pelanggannya masih sangat sedikit. Apalagi obyek-obyek yang belum berskala  internasional. Paling-paling kontak hanya melaui person itupun melaui jasa operator.
Oleh karena itu,  tampilan kepariwisataan yang sudah tersedia saat ini, tidak banyak bermanfaat bagi wisatawan, karena yang ditampilkan bukanlah yang dibutuhkan, terlalu umum atau bahkan tidak akurat karena ditampilkan ketika wisatawan sudah berada di tempat. Misalnya jika kita ke obyek candi atau kebun binatang, data kepariwisataan ditulis dalam sebuah baliho atau papan pengumumannya. Bahkan yang paling menyedihkan seperti pernah dilansir TV swasta nasional, obyek wisata bledug Kuwu di Purwodadi , Grobogan Jawa Tengah papan namanya tidak utuh lagi dan pagar pembatas sudah miring.
Sebenarnya data yang dibutuhkan wisatawan adalah profil obyek yang akan dikunjungi. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi seorang ahli Teknologi Informasi dalam menyiapkan struktur basis data pariwisata yang akan dibangun supaya pemanfaatannya optimal. Secara garis besar struktur basis datanya harus sangat fleksibel untuk mengakomodasi sifat dinamis dari data pariwisata. Disamping itu pemerintah sebagai pengambil kebijaksanaan dan dunia perhotelan sebagai sarana penunjang  harus mendukung langkah ini demi kesernergisan  untuk menunjang pariwisata. Apapun gencarnya pemerintah dengan semboyan  “visit to Jateng” misalnya’ tanpa data akurat tentang dunia pariwisata dan penunjang hanyalah isapan jempol. 
Untuk mewujudkan sistem informasi pariwisata berbasis internet memang tidak begitu mudah seperti yang serba instant. Data-data yang dibangun perlu kelanjutan dan sumber daya manusia yang tidak gagap teknologi. Perangkat keras dan perangkat lunak harus tersedia dan membutuhkan biaya. Biaya ini bukan hanya dari segi pembelian perangkat keras dan perangkat lunak, tetapi juga biaya penyiapan informasi pariwisata yang tepat dan relevan. Setelah penyiapan dilakukan, juga diperlukan biaya untuk pemeliharaan, mengingat data pariwisata sangat dinamis sehingga membutuhkan penanganan yang seksama. Kebutuhan perangkat lunak lebih mudah diperoleh asalkan biayanya tersedia.
Kebutuhan untuk menyiapkan data pariwisata seperti di atas yang harus dapat disimpan secara baik bukan pekerjaan yang mudah. Hal ini disebabkan masih sulitnya mencari data pariwisata yang akurat serta langkanya ahli pariwisata. Kita tidak dapat mengisi suatu informasi pariwisata dengan data pariwisata yang seadanya atau asal-asalan. Selain itu untuk dapat melakukan interaksi dengan internet tentunya diperlukan sarana perangkat keras yang memadai dan jaringan komputernya.
Kendala lain adalah sosial budaya terutama bagi bangsa Indonesia yang kadang mainsetnya tidak mau berubah. Mereka tidak mau bersusah payah mencari informasi tentang kepariwisataan. Mereka umumnya datang berombongan sehingga ikut saja dengan paket yang ditawarkan. Atau di sisi lain karena sebagian besar masyarakat di Indonesia masih belum bisa menggunakan menggunakan internet. Dunia internet masih dipandang untuk golongan terpelajar atau kawula muda atau orang kantoran. Padahal dunia internet akan diperoleh bermacam informasi tentang keinginan kita @
===============================================================
ReadmorePERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BAGI DUNIA PARIWISATA KHUSUSNYA DI JAWA TENGAH

SUDAH SAATNYA PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI SEKOLAH


Sistem adalah merupakan sekumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Informasi adalah data yang telah diolah sehingga dapat bermanfaat bagi penggunanya. Sehingga sistem informasi manajemen dapat diartikan sebagai suatu sistem informasi yang berbasis computer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa.
Dewasa ini banyak kita jumpai penerapan sistem informasi dalam kehidupan sehari-hari seperti bisnis, rumahsakit, pemerintahan, kegiatan usaha swasta, pendidikan dll. Banyak sekali manfaat dari pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi.  Teknologi Informasi dan Komunikasi yang perkembangannya begitu cepat secara tidak langsung mengharuskan manusia untuk menggunakannya dalam segala aktivitasnya. Beberapa penerapan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi antara lain dalam perusahaan, dunia bisnis, sektor perbankan, pendidikan, dan kesehatan.
Dalam dunia pendidikan khususnya SD, SMP, dan SLTA belum sepenuhnya memanfatkan Sistem Informasi Managemen secara maksimal. Padahal teknologi informasi sangatlah mendukung untuk meningkatkan kualitas pemebelajaran . Kegiatan dalam lingkungn sekolah,  terutama dalam kegiatan belajar mengajar, sistem informasi manajemen semakin berkembang dan tentu harus didukung teknologi yang semakin maju pula. Sekolah yang belum menerapkan SIM bisa dikatakan sekolah yang “gagap iptek”, karena sekarang semua kegiatan sekolah lebih menguntungkan bila menggunakan SIM.
Pada sistem penerimaan siswa baru, SIM dibutuhkan untuk memudahkan calon siswa untuk mendaftar ke sekolah tersebut, misalkan lewat sistem online. Demikian juga para orang tua dapat memantau dengan NEM sekian posisi anaknya di mana dalam level “aman” atau tidak sehingga orang tua dapat memutuskan putranya  dapat berharap di sekolah tertentu atau tidak.
Sementara pihak sekolah dengan mudah menyimpan data calon siswa untuk diolah lebih lanjut dalam database. Memudahkan semua pihak untuk berinteraksi, misalnya pihak sekolah dapat memberikan informasi kepada calon siswa/masyarakat yaitu  mengakses informasi tersebut dengan mudah. Segala informasi yang dibutuhkan oleh masyarat dapat dengan mudah diperoleh tanpa harus datang langsung, dan cukup di belakang meja komputer dan online.
Pemanfaatan SIM dalam bentuk lain misalnya  pemanfaatan blog, jejaring sosial menjadikan siswa  kreatif dalam mempersiapkan diri kita untuk bersaing di dunia global. Dengan e-mail, siswa bisa mengirimkan tugas yang diberikan oleh guru tanpa harus bertatap muka langsung. Dan dengan menjelajah internet, siswa akan tahu banyak hal yang bisa di dapat melalui internet seperti mencari artikel yang berkaitan dengan mata pelajaran di sekolah. Ini semua sangat menunjang sekali terhadap proses belajar di sekolah.
Sementara itu website  yang dibuat sekolah akan memberikan  layanan informasi bagi komunitas sekolah seperti guru, siswa, staf, pimpinan, orang tua, alumni dan masyarakat pada umumnya. Dampak lain memberikan nilai tambah bagi profil sekolah sehingga bisa meningkatkan daya saing yang lebih baik.
Pengembangan SIM Sekolah ini dengan  aplikasi berbasis web ini memiliki keunggulan-keunggulan diantaranya :
a.       Berbahasa Indonesia, hal ini untuk memudahkan pengguna dalam mengoperasionalkan SIM Sekolah.
b.      Jumlah pengguna tidak dibatasi, karena sistemnya menggunakan basis web sehingga siapa saja yang terhubung ke jaringan server SIM Sekolah bisa mengakses melalui browser
c.       Memiliki fitur backup database secara manual dan otomatis, sehingga keamanan data bisa lebih terjamin
d.      Pengaturan Menu yang user-friendly sesuai dengan hak akses masing-masing pengguna sehingga memberikan kemudahan dalam menggunakannya
e.       Menghasilkan laporan-laporan yang berguna bagi pengambilan keputusan dan perencanaan, baik laporan bersifat khusus maupun umum.

Dari tujuan dan keunggulan yang dicanangkan diatas, maka SIM Sekolah dibagi menjadi beberpa hal yaitu :
1.      Sistem Informasi Profil (Portal Sekolah) : yang nantinya akan berisi Profil Sekolah, Visi, Misi, Fasilitas, program-program, Berita/Artikel, kegiatan/agenda, informasi kesiswaan, forum, galeri foto, dan buku tamu.
2.      Sistem Informasi Personalia : yang berisi Data Guru dan Staf untuk mengelola informasi penting tentang tenaga pengajar maupun staf yang terdaftar di sekolah, seperti biodata, pangkat, jabatan, alamat, status bekerja, jam kerja, riwayat pendidikan, riwayat karir, riwayat pelatihan, tingkat kehadiran, info gaji dan lain-lain.
3.      Sistem Informasi Sarana dan Prasarana : berisi mengenai Manajemen Aset sekolah mulai dari penomoran aset, lokasi aset, penggunaan aset dan jumlah aset.
4.      Sistem Informasi Keuangan : akan berisi data pembayaran biaya pendidikan siswa, seperti SPP, uang pembangunan, dan biaya-biaya lain. Data pembayaran tersebut akan ditampilkan dalam format laporan yang akan memudahkan pihak sekolah dalam melakukan pemeriksaan dan evaluasi.
5.      Sistem Informasi Siswa : akan berisi data Penerimaan Siswa Baru, Biodata siswa, Pengelolaan Kenaikan Kelas Siswa (manual maupun otomatis), Pengelolaan Kelulusan/Alumni, Pencetakan Kartu Siswa, dan Pengelolaan Kedisiplinan Siswa.
6.      Sistem Informasi Akademik : berisi Pengelolaan Kurikulum, Penjadwalan Satuan Pengajaran, Pengelolaan Nilai Akademik Siswa dan Laporan Hasil Studi Siswa, dan Presensi Siswa dalam kegiatan PBM.
7.       Sistem Informasi Perpustakaan : berisi Pengelolaan buku, Pengelolaan anggota, Transaksi peminjaman dan pengembalian buku, dan Manajemen Arsip Digital.
8.      Sistem E-Learning : berisi Proses pendidikan menggunakan sistem online maupun intranet bagi siswa dan guru berupa modul sekolah, tanya-jawab, kuis online, maupun tugas-tugas.

KESIMPULAN
Dari pembahasan makalah diatas dapat kami simpulkan beberapa hal seperti dibawah ini :
Ø   Bahwa sekolah juga harus mempunyai SIM agar tidak ketinggalan jaman.
Ø   Bahwa sekolah yang dikatakan maju Iptek  adalah sekolah yang menerapkan SIM dalam setiap kegiatan untuk memajukan sekolahnya.
Ø  Bahwa TIK sudah diajarkan di sekolah maka perlu dimanfaatkan dan siswa harus aktif, kreatif

ReadmoreSUDAH SAATNYA PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI SEKOLAH

Followers

 

Blog Haryanto | Copyright © 2011
Designed by Rinda's Templates | Picture by Wanpagu
Template by Blogger Platform